Sofa, Sofa (2025) PENGARUH KRIM EKSTRAK MENTIMUN (Cucumis sativus) TERHADAP KADAR TNF-α DAN TGF-β (Studi Eksperimental pada Tikus Betina Galur Wistar dengan Model Xerosis cutis Derajat II). Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[thumbnail of Magister Biomedik_MBK2423010473_fullpdf.pdf] Text
Magister Biomedik_MBK2423010473_fullpdf.pdf

| Download (2MB)
[thumbnail of Magister Biomedik_MBK2423010473_pernyataan_publikasi.pdf] Text
Magister Biomedik_MBK2423010473_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

| Download (199kB)

Abstract

Latar Belakang: Xerosis cutis merupakan kondisi kulit kering yang ditandai dengan disfungsi sawar kulit, peningkatan kadar sitokin proinflamasi seperti TNF-α, dan penurunan faktor regeneratif seperti TGF-β. Ekstrak mentimun (Cucumis sativus) mengandung flavonoid dan vitamin C yang berpotensi sebagai agen antiinflamasi dan stimulator regenerasi kulit.
Tujuan: Menilai pengaruh krim ekstrak mentimun terhadap kadar TNF-α dan TGF-β pada tikus Wistar betina model xerosis cutis derajat II.
Metode: Penelitian eksperimental in vivo ini menggunakan 30 ekor tikus Wistar betina yang dibagi ke dalam lima kelompok (n=6): K1 (normal), K2 (kontrol negatif), K3 (ceramide 10%), K4 (krim mentimun 3%), dan K5 (krim mentimun 5%). Induksi xerosis dilakukan dengan aseton-etanol 1:1 selama tujuh hari, kemudian perlakuan krim diberikan selama 14 hari. Kadar TNF-α dan TGF-β jaringan kulit dianalisis menggunakan metode ELISA.
Hasil: Secara makroskopis, kelompok K5 menunjukkan perbaikan kulit paling optimal. Rerata kadar TNF-α pada K5 sebesar 284,36 ± 55,27 ng/L, lebih kecil dibandingkan K2 (175,69 ± 24,14 ng/L) dan K3 (176,98 ± 35,01 ng/L) (p<0,05). Untuk TGF-β, nilai pada K3 (506,80 ± 95,80 ng/L) lebih besar dibandingkan K5 (457,56 ± 148,18 ng/L). Perbedaan signifikan juga terdeteksi antara K5 dan K4 (286,19 ± 61,67 ng/L) (p=0,014).
Kesimpulan: Krim ekstrak mentimun 5% terbukti mampu meredam respons inflamasi dengan menurunkan kadar TNF-α secara signifikan pada model xerosis cutis derajat II. Namun, meskipun terdapat kecenderungan peningkatan kadar TGF-β yang mengarah pada stimulasi proses regenerasi kulit, perubahan tersebut belum signifikan secara statistik dibandingkan kontrol negatif.
Kata kunci: Cucumis sativus, TNF-α, TGF-β, xerosis cutis, tikus Wistar.

Dosen Pembimbing: Harlisa, Pasid and Zulaikhah, Siti Thomas | UNSPECIFIED
Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Pascasarjana > Mahasiswa Pascasarjana - Tesis Magister Biomedik
Fakultas Kedokteran > Mahasiswa Pascasarjana - Tesis Magister Biomedik
Depositing User: Pustakawan 5 UNISSULA
Date Deposited: 14 Nov 2025 06:15
URI: https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/43616

Actions (login required)

View Item View Item