Apriliana, Harvina Dwi (2025) PENGARUH KRIM EKSTRAK DAUN SELEDRI (Apium graveolens L) TERHADAP KADAR IL-1 DAN EKSPRESI PDGF (Studi Eksperimental in vivo pada tikus Wistar model luka iris). Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
|
Text
Magister Biomedik_MBK2219010282_fullpdf.pdf |
|
|
Text
Magister Biomedik_MBK2219010282_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only |
Abstract
Latar Belakang: Luka iris merupakan cedera akibat benda tajam yang dapat mengganggu fungsi kulit dan berisiko infeksi. Proses penyembuhan melibatkan regulasi sitokin proinflamasi seperti Interleukin-1 (IL-1) dan faktor pertumbuhan seperti Platelet-Derived Growth Factor (PDGF). Ekstrak daun seledri (Apium graveolens L.) mengandung flavonoid, saponin, dan tanin yang memiliki aktivitas antiinflamasi dan proangiogenik, sehingga berpotensi menurunkan kadar IL-1 dan meningkatkan ekspresi PDGF.
Tujuan: Menilai pengaruh pemberian krim ekstrak daun seledri terhadap kadar IL-1 dan ekspresi PDGF pada tikus Wistar jantan model luka iris.
Metode: Penelitian eksperimental in vivo dengan desain post-test only control group. Tiga puluh ekor tikus Wistar jantan dibagi menjadi lima kelompok: kontrol sehat (K1), kontrol negatif basis krim (K2), kontrol positif povidone iodine 10% (K3), perlakuan krim ekstrak seledri 2% (K4), dan 4% (K5). Luka iris dibuat pada punggung tikus, kemudian krim dioleskan 1 kali/hari selama 7 hari. Kadar IL-1 dianalisis dengan ELISA, sedangkan ekspresi PDGF diukur menggunakan qRT-PCR. Data dianalisis dengan uji Kruskal–Wallis dan Mann–Whitney (p<0,05).
Hasil: Rerata kadar IL-1 kelompok perlakuan terendah ditemukan pada kelompok krim ekstrak seledri 4% (5,80 ± 1,19 ng/mL) dan tertinggi pada kelompok povidone iodine (6,77 ± 0,51 ng/mL). Uji Kruskal–Wallis menunjukkan perbedaan signifikan antar semua kelompok (p=0,009), namun uji Mann-Whitney menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna (p<0,05) antar pasangan kelompok K2 dan K3, K2 dan K4, K2 dan K5, K3 dan K4, K3 dan K5, serta K4 dan K5. Rerata ekspresi PDGF tertinggi terdapat pada kelompok krim ekstrak seledri 2% (3,10±3,18) diikuti povidone iodine (2,53±4,37), sedangkan kelompok krim ekstrak seledri 4% memiliki nilai 0,57±0,66. Perbedaan antar kelompok tidak signifikan (p=0,279).
Kesimpulan: Pemberian krim ekstrak daun seledri tidak menunjukkan penurunan kadar IL-1 yang bermakna pada seluruh pasangan kelompok perlakuan, demikian pula peningkatan ekspresi PDGF yang belum memperlihatkan perbedaan signifikan antar kelompok tikus Wistar model luka iris.
Kata kunci: Apium graveolens L, Kadar IL-1, Ekspresi PDGF, luka iris
| Dosen Pembimbing: | Setiawan, Eko and Chodijah, Chodijah | UNSPECIFIED |
|---|---|
| Item Type: | Thesis (Masters) |
| Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
| Divisions: | Fakultas Kedokteran Pascasarjana > Mahasiswa Pascasarjana - Tesis Magister Biomedik Fakultas Kedokteran > Mahasiswa Pascasarjana - Tesis Magister Biomedik |
| Depositing User: | Pustakawan 5 UNISSULA |
| Date Deposited: | 13 Nov 2025 02:12 |
| URI: | https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/43556 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
