ASSYAHARI, FAIZAL (2024) MAHAR DAN UANG PANAI DALAM ADAT SUKU BUGIS DARI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KASUS KECAMATAN KATEMAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU). Undergraduate thesis, UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG.
![]() |
Text
Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyah)_30502000070_fullpdf.pdf |
![]() |
Text
Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyah)_30502000070_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only |
Abstract
Studi ini bertujuan untuk menjelaskan pandangan hukum Islam terhadap
mahar dalam perkawinan masyarakat Bugis di Kabupaten Indragiri Hilir, apa saja
penyebab dan pengaruh dari tingginya mahar dan uang panai pada pernikahan
adat suku bugis di Kabupaten Indragiri Hilir, pandangan hukum Islam terhadap
uang panaik dalam perkawinan masyarakat Bugis di Kabupaten Indragiri Hilir.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan melakukan
observasi dan wawancara kepada sampel yang telah kami tentukan serta mengkajı
beberapa sumber informasi dari dokumen yang mendukung teori dan penelitian
ini sehingga dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama, Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa mahar dan uang panai dalam adat suku Bugis dari perspektis
hukum Islam di Kabupaten Indragiri Hilir. Uang panai fungsinya digunakan
sebagai biaya pesta pernikahan. Tujuan uang panai untuk memberikan rasa
hormat bagi keluarga pihak perempuan. Jumlah uang panai dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantara seperti strata sosial, keturunan bangsawan, ekonomi,
jenjang pendidikan, kecantikan yang dimiliki oleh pengantin perempuan.
Tingginya uang panai yang dipinta oleh pihak keluarga perempuan menjadikan
motivasi semangat bekerja bagi para lelaki yang ingin menikah, dan sering juga
terjadi kandasnya percintaan, kawin lari sampai bunuh diri dikarenakan besarnya
nominal uang panai yang dipinta oleh pihak keluarga perempuan. Kedua, Di
dalam hukum Islam tidak ada ketentuan yang mengatur tentang jumlah atau
batasan uang panaik Namun demikian hukumnya mubah(dibolehkan) dan
diserahkan pada tradisi masyarakat setempat sesuai dengan kesepakatan bersama
kedua belah pihak. Akan tetapi hal itu tetap tergantung kesepakatan dari kedua
belah pihak keluarga mempelai. Yang penting pemberian uang panai tidak
bertentangan dengan syariat Islam, dan terdapat makna yang terkandung dalam
budaya uang panai yakni tolong menolong sehingga sesuai dengan ajaran agama
Islam.
Kata Kunci: Mahar, Uang Panai, Adat Bugis, Hukum Islam
Dosen Pembimbing: | Nizar, M. Coirun and Kuncoro, Anis Tyas | UNSPECIFIED |
---|---|
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Agama Islam Fakultas Agama Islam > Syari'ah (Ahwal Syakhshiyah) |
Depositing User: | Pustakawan 3 UNISSULA |
Date Deposited: | 18 Nov 2024 02:45 |
URI: | https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/36248 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |