SISWANTI, NOPI (2021) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NOTARIS TERKAIT AKTA YANG DIBUATNYA DALAM PROSES PENYIDIKAN DI LEMBAGA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA. Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[thumbnail of COVER.pdf] Text
COVER.pdf

| Download (960kB)
[thumbnail of ABSTRAK.pdf] Text
ABSTRAK.pdf

| Download (302kB)
[thumbnail of PUBLIKASI.pdf] Text
PUBLIKASI.pdf
Restricted to Registered users only

| Download (295kB)
[thumbnail of DAFTAR ISI.pdf] Text
DAFTAR ISI.pdf

| Download (452kB)
[thumbnail of BAB 1.pdf] Text
BAB 1.pdf

| Download (646kB)
[thumbnail of BAB 2.pdf] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

| Download (620kB)
[thumbnail of BAB 3.pdf] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

| Download (542kB)
[thumbnail of BAB 4.pdf] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

| Download (316kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

| Download (389kB)
[thumbnail of Magister Kenotariatan_21301900050_fullpdf.pdf] Text
Magister Kenotariatan_21301900050_fullpdf.pdf

| Download (2MB)

Abstract

Undang-undang jabatan notaris dan kode etik notaris mengkehendaki agar notaris dalam menjalankan tugas menjadi pejabat umum, selain harus tunduk jabatan notaris harus tunduk pada kode profesi serta harus bertanggungjawab pada masyarakat yang dilayaninya, organisasi profesi notaris ( Ikatan Notaris Indonesia) maupun terhadap negara. Notaris yang mengabaikan seluruh martabat jabatannya selain dikenai sangsi moril, ditegur atau dipecat dari organisasinya juga dapat dipecat dari jabatan notaris. Kenyataannya tidak semua notaris berlaku secara jujur adil, tidak berpihak, dan menjaga kepentingan para pihak. Ada beberapa oknum notaris yang tidak mematuhi jabatan notaris dan kode etik notaris sehinga tidak sedikit pula notaris tersangkut perdata bahkan juga tersangkut pidana. Penelitian ini ingin melihat tujuan dalam penelitian ini perbedaan peran penyidik kepolisian Indonesia dalam penangan tindak pidana yanag dilakukan notaris pasca Putusan MK No 49/ PUU-X/2012 dan peraturan Menteri dan HAM Nomor 7 Tahun 2016, penelitian ini juga akan menganalisis pola penyidikan Polri dalam penganan tidak pidana dalam perlindungan hukum untuk notaris terkait dengan akta yang dibuatnya, kemudian menganalisis model perlindungan hukum bagi notaris yang melakukan tindak pidana terkait dengan akta yang dibuatnya pasca Putusan MK No 49/ PUU-X/2012 dan peraturan Menteri dan HAM Nomor 7 Tahun 2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan socio legal. Penelitian hokum socio legal mengkaji pelaksanaan atau implementasi ketentuan hukumpositif (perundang–undangan) secara factual pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat guna mencapai tujuan yang telah ditentukan Model perlindungan terhadap notaris pasca putusan MK Nomer 49 tahun 2012 dan Permenkumham Nomor 7 tahun 2016 sebagai berikut: a.MKM tetap dapat memberikan perlindungan hukum kepada notaris yang berhadapan dengan hukum melalui sarana kontrak pemberian persetujuan dengan tetap berkoordinasi kepada penyidik Polri; b. Penyidik Polri apabila akan memeriksa atau memanggil noataris tidak boleh langsung tanpa pemberitahuan kepada MKN; c. Penyidik Polri, MKN , dan INI dapat membentuk forum kusus sebagai wadah dialog untuk membahas beberapa putusan penting terkait dengan notaris yang berhadapan hukum
Kata kunci: Perlindungan Hukum, Notaris Penyidikan, Kepolisian Indonesia

Dosen Pembimbing: Endah Wahyuningsih, Sri and Purnawan, Amin | nidn0628046401, nidn0606126501
Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Pascasarjana > Mahasiswa Pascasarjana - Tesis Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum > Mahasiswa Pascasarjana - Tesis Magister Kenotariatan
Depositing User: Pustakawan 5 UNISSULA
Date Deposited: 02 Jun 2022 07:06
Last Modified: 02 Jun 2022 07:06
URI: https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/22577

Actions (login required)

View Item View Item