Salsabil, Affiq Miftah (2021) PERBANDINGAN DERAJAT TRAUMA 2 DAN 3 DALAM PENYEMBUHAN LUKA PERFORASI DUODENUM SECARA MAKROSKOPIK (Studi Eksperimental pada Tikus Galur Wistar yang Diterapi Menggunakan Teknik Jahitan Interrupted). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
![]() |
Text
cover.pdf |
![]() |
Text
abstrak.pdf |
![]() |
Text
daftar isi.pdf |
![]() |
Text
daftar pustaka.pdf |
![]() |
Text
bab 1.pdf |
![]() |
Text
lampiran.pdf |
![]() |
Text
publikasi.pdf Restricted to Registered users only |
![]() |
Text
bab 2.pdf Restricted to Registered users only |
![]() |
Text
bab 3.pdf Restricted to Registered users only |
![]() |
Text
bab 4.pdf Restricted to Registered users only |
![]() |
Text
bab 5.pdf Restricted to Registered users only |
![]() |
Text
30101700005 fulltext.pdf |
Abstract
Perforasi duodenum merupakan suatu keadaan keluarnya bahan inrtaluminal kedalam cavitas peritoneal. Angka kejadian perforasi duodenum yang diakibatkan trauma dilaporkan sebesar 4,3% dari semua pasien dengan kasus trauma abdomen. Angka mortalitas trauma duodenum yang dilaporkan sebesar 5,3%-30%. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan derajat trauma 2 dan 3 dalam penyembuhan luka perforasi duodenum yang diterapi dengan teknik jahitan interrupted secara makroskopik pada tikus galur wistar.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental laboratorik, dengan pendekatan post test control dsign. Uji coba dilakukaan menggunakan 18 tikus galur wistar yang acak secara random kemudian dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu R0 sebagai kelompok SHAM, R1 sebagai kelompok kontrol (trauma derajat 2), dan R2 sebagai perlakuan (trauma derajat 3). Setelah dilakukan proses adaptasi dilakukan laparotomi dan proses perlakuan sesuai kelompok, kemudian luka ditutup dengan teknik jahitan interrupted. Terminasi dilakukan pada hari ke 7 pasca penjahitan dan dilakukan penilai bursting pressure. Analisa hasil dilakukan menggunakan uji t-test.
Didapatkan hasil uji t-test (p = 0,16), menunjukkan bahwa nilai (p>0,05) yang berarti hipoteis 0 diterima dan hipotesis 1 ditolak pada perbandingan derajat trauma 2 dan 3 dalam penyembuhan luka perforasi duodenum secara makroskopik.
Dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan penyembuhan luka perforasi duodenum derajat 2 dengan derajat 3 secara makroskopis.
Kata Kunci : Perforasi Duodenum, Trauma Duodenum, Derajat 2, Derajat 3
Dosen Pembimbing: | Setiawan, Eko and Suprijono, Moch. Agus | nidn0624068602, nidn0021015501 |
---|---|
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 14 Feb 2022 02:54 |
Last Modified: | 14 Feb 2022 02:54 |
URI: | https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/22173 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |