Aki, Munandar (2018) KAJIAN PENGELOLAAN BENTENG KERATON BUTON SEBAGAI OBJEK WISATA BUDAYA UNGGULAN KOTA BAUBAU. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[thumbnail of Cover.pdf] Text
Cover.pdf

| Download (617kB)
[thumbnail of Abstrak.pdf] Text
Abstrak.pdf

| Download (149kB)
[thumbnail of Publikasi.pdf] Text
Publikasi.pdf

| Download (233kB)
[thumbnail of Daftar Isi.pdf] Text
Daftar Isi.pdf

| Download (2MB)
[thumbnail of Daftar Pustaka.pdf] Text
Daftar Pustaka.pdf

| Download (122kB)
[thumbnail of Lampiran.pdf] Text
Lampiran.pdf

| Download (2MB)
[thumbnail of Bab II.pdf] Text
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

| Download (336kB)
[thumbnail of Bab I.pdf] Text
Bab I.pdf

| Download (747kB)
[thumbnail of Bab III.pdf] Text
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

| Download (1MB)
[thumbnail of Bab V.pdf] Text
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

| Download (251kB)
[thumbnail of Bab IV.pdf] Text
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

| Download (5MB)

Abstract

Benteng Keraton Buton awalnya dibangun dalam bentuk tumpukan
batu yang tersusun mengelilingi kompleks istana, tujuannya untuk membuat pagar pembatas antara kompleks istana dengan perkampungan masyarakat. Area Benteng Keraton Buton mempunyai jarak kurang lebih 3 kilometer dari pusat Kota Baubau. Benteng yang terdiri atas batu gunung serta direkatkan dengan pasir dan kapur. Tinggi benteng tersebuit 1-8 meter dan memiliki ketebalan dinding 50 cm sampai 2 meter. Mempunyai 16 pos pertahanan, 12 pintu, dan terdapat 100 meriam yang berada di setiap pintu serta sudut benteng.
Langkah awal dari upaya pelestarian Kawasan Benteng Keraton
Buton telah dilakukan dengan penetapan Kawasan Benteng Keraton Buton sebagai kawasan pariwisata berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kota Baubau Tahun 2005. Namun aktivitas aktual wisatawan khususnya lokal, umumnya baru sebatas refreshing, menyaksikan atraksi wisata dan budaya, melihat-lihat, berfoto, sehingga dinilai belum maksimal mendayagunakan, mengangkat serta menyentuh nilai historis, makna simbolis dan filosofis. Fakta lainnya di lapangan juga menunjukan bahwasanya aktifitas kebanyakan pengunjung utamanya lokal adalah menikmati pemandangan kota dengan cara naik dan duduk beramai-ramai, hingga berjalan-jalan di atas bangunan benteng. Kondisi ini di samping mengancam fisik benteng dari tahun ke tahun juga menjadi
indikasi minimnya variasi aktifitas wisata kawasan sekaligus
menunjukan lemahnya apresiasi nilai warisan budaya dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan.

Kata Kunci : Benteng, Karakteristik, Pengelolaan, Wisata

Dosen Pembimbing: Hadi, Tjoek Suroso and Puspitasari, Ardiana Yuli | nidn0007105901, nidn0623078003
Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Fakultas Teknik
Fakultas Teknik > Mahasiswa FT - Skripsi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi)
Depositing User: Pustakawan 5 UNISSULA
Date Deposited: 26 Nov 2019 07:25
Last Modified: 26 Nov 2019 07:25
URI: https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/13655

Actions (login required)

View Item View Item