Sarifudin, Agung (2018) AIDS SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN PERSPEKTIF MAQOSID SYARIAH ( Studi Tentang KHI Pasal 116 E). Undergraduate thesis, Fakultas Agama Islam UNISSULA.
Preview |
Text
FILE 1 HALAMAN COVER.pdf |
Preview |
Text
FILE 2 ABSTRAK.pdf |
Preview |
Text
FILE 3 DAFTAR ISI.pdf |
Preview |
Text
publikasi_1.pdf |
Preview |
Text
FILE 4 BAB I.pdf |
![]() |
Text
FILE 5 BAB II.pdf Restricted to Registered users only |
![]() |
Text
FILE 6 BAB III.pdf Restricted to Registered users only |
![]() |
Text
FILE 7 BAB IV.pdf Restricted to Registered users only |
![]() |
Text
FILE 8 BAB V.pdf Restricted to Registered users only |
Preview |
Text
FILE 9 DAFTAR PUSTAKA.pdf |
Abstract
Agung Sarifudin: Aids Sebagai Alasan Perceraian Perspektif Maqosid Syariah ( Studi Tentang KHI Pasal 116 E). Semarang: Prodi Akhwal Syakhsiyah Jurusan Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) 2018.
Seirama dengan perubahan zaman, fenomena rumah tangga pun semakin berkembang yang diakibatkan masalah-masalah baru, antara lain penyakit AIDS. Dengan demikian AIDS telah menghilangkan atau setidaknya mengurangi arti penting sebuah perkawinan yang memiliki nuansa sosial dan individual. Pertama, menghalangi tujuan dari perkawinan yaitu jima’ (Iistimta’) atau hubungan seksual. Yang kedua, menjadiakan orang menghindar (tanfir) karena ada al- dhrar (bahaya) maupun karena risih.
Penelitian ini adalah kajian riset kepustakaan atau library research, yang berarti bahwa bahan-bahan atau data-data penyusunan skripsi ini diperoleh dengan mengmpulkan data dan informasi dengan bantuan macam-macam material yang terdapat diruang kepustakaan. Penelitian ini berjenis penelitian deskripsi yang menjelaskan beberapa data yang ada kaitannya AIDS, perceraian dihungkan dengan maqosid syariah. Dalam menetapkan istinbat hukum dalam kasus tersebut yakni dengan berdasarkan sadd adz-zariah.
Maqosid Syariah terhadap larangan AIDS untuk menjaga jiwa atau kesehatan dengan menjauhi dari penyakit yang menular yang dapat menjadikan kematian, dalam menjaga jiwa disini termasuk kebutuhan dharuriyyat.
Kaidah fikih yang bisa dijadikan dasar penggunaan sadd adz-dzari’ah adalah:
دَرْءُ الْمَفَاسِدِ أَوْلَى مِنْ جَلْبِ الْمَصَالِحِ.
Menolak keburukan (mafsadah) lebih diutamakan daripada meraih kebaikan (maslahah).
Dalam kondisi semacam itu dimana salah satu pihak dari pasangan suami-istri mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak bisa menjalankan kewajibannya sebagai suami-istri, maka agama membolehkan adanya perceraian.
Dosen Pembimbing: | UNSPECIFIED | UNSPECIFIED |
---|---|
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Agama Islam Fakultas Agama Islam > Mahasiswa FAI - Skripsi Syari'ah (Ahwal Syakhshiyah) |
Depositing User: | Pustakawan 1 UNISSULA |
Date Deposited: | 03 May 2018 01:53 |
Last Modified: | 03 May 2018 01:53 |
URI: | https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/10466 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |