Akhyar, Ramildha Syaumal (2017) ISLAM AKULTURATIF PADA ARSITEKTUR MENARA MASJID KUDUS (DALAM PERSPEKTIF PERADABAN ISLAM). Undergraduate thesis, Fakultas Agama Islam UNISSULA.

[thumbnail of COVER_1.pdf]
Preview
Text
COVER_1.pdf

| Preview Download (203kB)
[thumbnail of ABSTRAK.pdf]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

| Preview Download (226kB)
[thumbnail of DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

| Preview Download (95kB)
[thumbnail of BAB I.pdf]
Preview
Text
BAB I.pdf

| Preview Download (346kB)
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

| Preview Download (501kB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

| Preview Download (567kB)
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

| Preview Download (655kB)
[thumbnail of BAB V.pdf] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

| Preview Download (169kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

| Preview Download (312kB)

Abstract

Islam masuk, berkembang dan melembaga di Nusantara melalui proses yang panjang. Sejauh ini, teori yang dikemukakan para pakar mengenai masuknya Islam ke Nusantara dikelompokkan menjadi tiga bagian,
Islam yang berdialektika dan beradaptasi dengan budaya lokal yang akhirnya menciptakan sebuah varian islam yang khas dan unik, seperti Islam Jawa, Islam Madura, Islam Sasak, Islam Minang, Islam Sunda, dan seterusnya. Varian Islam tersebut bukanlah Islam yang tercabut dari akar kemurniannya, tapi Islam yang di dalamnya telah berakulturasi dengan budaya lokal. Dalam istilah lain, telah terjadi pertemuan dua kebudayaan atau cultur (cultur Islam dan cultur jawa). Dalam studi budaya lokal, akulturasi mengandaikan sebuah proses internalisasi sebuah ajaran baru ke dalam konteks kebudayaan lokal dalam bentuk akomodasi atau adaptasi. Salah satu metode untuk menelusuri varian Islam ini adalah dengan melakukan wawancara yang mengambil lokasi di desa kauman Kota Kudus, pada masjid Menara Kudus, Jawa Tengah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejarah masjid dan menara berdasarkan arsitektur bangunannya, kebudayaan yang teradopsi antara kebudayaan Islam dan Jawa (Hindu), dan respon serta pemahaman masyarakat terhadap keberadaan masjid dan menara Kudus ini. Dari penelitian didapatkan point-point penting antara lain sejarah mengenai berdirinya masjid berdasarkan arsitekturnya dengan tinjauan Islam akulturatif, makna dari simbol-simbol yang ada, baik secara fisik maupun non fisik serta pemahanman masyarakat mengenai keberadaan bangunan bersejerah ini yang cukup mencengangkan. Dari hasil wawancara ditemukan bahwa, masuknya Islam di Kota Kudus yang ditandai dengan keberadaan Masjid Menara Kudus, tidak bisa lepas dari bagian Akullturasi Budaya antara kebudayaan Islam dan Jawa serta Hindu, yang saling berdampingan namun tidak kehilangan salah satu bagian dari nilai dan norma baik Islam maupun kebudayaan setempat.

Kata Kunci: Islam Akulturatif, budaya, sejarah, masjid, Menara

Dosen Pembimbing: UNSPECIFIED | UNSPECIFIED
Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Agama Islam
Fakultas Agama Islam > Mahasiswa FAI - Skripsi Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 13 Dec 2017 02:36
Last Modified: 13 Dec 2017 02:36
URI: https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/8837

Actions (login required)

View Item View Item