Widyowati, Intan Ayu (2017) KEBERADAAN AKTA NOTARIS TERKAIT PROSES PEMBERESAN HARTA PAILIT BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG. Masters thesis, Fakultas Hukum UNISSULA.

[thumbnail of COVER_1.pdf]
Preview
Text
COVER_1.pdf

| Preview Download (646kB)
[thumbnail of DAFTAR ISI_1.pdf]
Preview
Text
DAFTAR ISI_1.pdf

| Preview Download (165kB)
[thumbnail of BAB I_1.pdf]
Preview
Text
BAB I_1.pdf

| Preview Download (237kB)
[thumbnail of BAB II_1.pdf] Text
BAB II_1.pdf
Restricted to Registered users only

| Preview Download (489kB)
[thumbnail of BAB III_1.pdf] Text
BAB III_1.pdf
Restricted to Registered users only

| Preview Download (255kB)
[thumbnail of BAB IV_1.pdf] Text
BAB IV_1.pdf
Restricted to Registered users only

| Preview Download (165kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA_1.pdf]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA_1.pdf

| Preview Download (233kB)

Abstract

Penelitian dengan judul “Keberadaan Akta Notaris Terkait Proses Pemberesan Harta Pailit Berdasarkan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang”. bertujuan untuk mengetahui keberadaan Akta Notaris yang di buat sebelum pernyataan kepailitan sebagai akibat pemberlakuan Asas Actio Pauliana dan untuk mengetahui tanggung jawab Notaris terhadap pembatalan akta Notaris sebagai akibat pemberlakuan asas Actio Pauliana.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian normative, menggunakan pendekatan undang-undang, mempelajari bahan hukum primer dan sekunder. Teknik pengumpulan bahan hukum menggunakan studi kepustakaan dan teknis analisis bahan hukum secara analisis deduksi.
Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan kebatalan Akta Notaris terkait adanya Actio Pauliana di dalam kepailitan, yang memiliki implikasi hukum yaitu akta notaris dapat dibatalkan, batal demi hukum, dan hanya memiliki kekuatan pembuktian di bawah tangan. Pertanggungjawaban Notaris atas pembatalan aktaotentik yang oleh putusan pengadilan berdasarkan UU No. 2 Tahun 2014 jo. UU No. 30 Tahun 2004, pada prinsipnya Notaris dapat dimintai pertanggungjawaban yaitu ; (a) Pertanggungjawaban secara administratif Apabila seorang Notaris terbukti melakukan pelanggaran pasal 85 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 yang mengatur mengenai kewajiban dan larangan bagi Notaris dalam menjalankan jabatannya. (b) Pertanggungjawaban menurut hukum Perdata hal ini sebagaimana Pasal 1365 KUH Perdata. (c) Pertanggungjawaban menurut hukum pidana apabila notaris sengaja memalsukan akta otentik atau sengaja memalsukan keterangan tidak benar dalam akta otentik yang di buatnya.

Kata Kunci : Akta Notaris, Pemberesan Harta Pailit, Actio Pauliana.

Dosen Pembimbing: UNSPECIFIED | UNSPECIFIED
Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Pascasarjana
Pascasarjana > Mahasiswa Pascasarjana - Tesis Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum > Mahasiswa Pascasarjana - Tesis Magister Kenotariatan
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 04 Dec 2017 02:34
Last Modified: 04 Dec 2017 02:34
URI: https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/8650

Actions (login required)

View Item View Item