Rischa, Ghea Kartika Putri (2025) PENGARUH KRIM KOMBINASI MINYAK JOJOBA DAN MINYAK ALPUKAT TERHADAP KADAR HYALURONIC ACID DAN AQUAPORIN-3 (Studi Eksperimental pada Model Tikus Xerosis cutis). Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[thumbnail of Magister Biomedik_MBK2423010447_fullpdf.pdf] Text
Magister Biomedik_MBK2423010447_fullpdf.pdf

| Download (3MB)
[thumbnail of Magister Biomedik_MBK2423010447_pernyataan_publikasi.pdf] Text
Magister Biomedik_MBK2423010447_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

| Download (449kB)

Abstract

Latar Belakang: Xerosis cutis merupakan gangguan kulit berupa kekeringan akibat penurunan kadar hyaluronic acid (HA) dan aquaporin-3 (AQP3). Terapi urea efektif tetapi dapat menimbulkan iritasi, sehingga dibutuhkan alternatif alami yang lebih aman. Minyak alpukat memperbaiki lapisan lipid kulit, sedangkan minyak jojoba menyerupai sebum dan meningkatkan hidrasi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh krim tunggal dan kombinasi minyak alpukat serta jojoba terhadap kadar HA dan AQP3 pada model tikus xerosis cutis.
Metode: Penelitian eksperimental dengan desain post-test only control group ini menggunakan 35 ekor tikus Wistar betina yang dibagi menjadi tujuh kelompok: kontrol sehat, kontrol negatif, kontrol positif (urea 10%), jojoba 7,5%, alpukat 20%, kombinasi jojoba 7,5% + alpukat 20%, dan kombinasi jojoba 3,75% + alpukat 10%. Induksi xerosis dilakukan dengan SLS 5% selama 9 hari, diikuti pemberian krim perlakuan topikal 200 mg dua kali sehari selama 14 hari. Kadar HA dan AQP3 diukur dengan metode ELISA dari jaringan kulit tikus. Analisis statistik dilakukan dengan uji ANOVA dilanjutkan uji post hoc Tukey untuk kadar HA, sedangkan kadar AQP3 dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis yang dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney.
Hasil: Rerata kadar HA tertinggi diperoleh pada kombinasi jojoba 7,5% + alpukat 20% (597,78 ± 87,10 ng/L) dan terendah pada kontrol negatif (214,32 ± 115,89 ng/L), dengan perbedaan bermakna antar kelompok (p<0,001). Rerata kadar AQP3 tertinggi terdapat pada kelompok sehat (1777,36 ± 331,65 ng/L). Perbedaan bermakna dibanding kontrol negatif ditunjukkan oleh kelompok urea 10%, jojoba 7,5%, dan kombinasi jojoba–alpukat, sedangkan alpukat tunggal tidak menunjukkan perbedaan bermakna. Secara keseluruhan, kombinasi jojoba–alpukat paling optimal meningkatkan HA, sementara jojoba tunggal lebih dominan memengaruhi AQP3.
Kesimpulan: Krim kombinasi minyak jojoba dan alpukat memberikan pengaruh bermakna terhadap kadar HA dan AQP3 pada model tikus xerosis cutis, dengan efek optimal pada peningkatan kadar HA, sedangkan minyak jojoba tunggal lebih dominan berperan dalam peningkatan kadar AQP3.
Kata kunci: xerosis cutis, asam hialuronat, aquaporin-3, jojoba, alpukat

Dosen Pembimbing: Hussaana, Atina and Pertiwi, Danis | UNSPECIFIED
Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Pascasarjana > Mahasiswa Pascasarjana - Tesis Magister Biomedik
Fakultas Kedokteran > Mahasiswa Pascasarjana - Tesis Magister Biomedik
Depositing User: Pustakawan 5 UNISSULA
Date Deposited: 13 Nov 2025 09:12
URI: https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/43584

Actions (login required)

View Item View Item