Indriastari, Cynthia Kartika (2025) PENGARUH SERUM EKSTRAK PROPOLIS TERHADAP KADAR IL-1 DAN VEGF PADA MODEL ACNE-LIKE (Studi Eksperimental pada Mencit Jantan yang dipapar Cutibacterium acnes). Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
|
Text
Magister Biomedik_MBK2423010436_fullpdf.pdf |
|
|
Text
Magister Biomedik_MBK2423010436_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only |
Abstract
Latar Belakang: Jerawat merupakan penyakit inflamasi pada unit pilosebasea akibat Cutibacterium acnes yang memicu peningkatan mediator inflamasi seperti IL-1 serta mempengaruhi proses angiogenesis melalui faktor pertumbuhan vaskular VEGF. Propolis memiliki sifat antiinflamasi dan antibakteri yang berpotensi menurunkan kadar IL-1 serta meningkatkan VEGF untuk mendukung perbaikan jaringan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pemberian serum ekstrak propolis terhadap kadar IL-1 dan VEGF pada mencit jantan model jerawat.
Metode: Penelitian eksperimental ini menggunakan desain post-test only control group dengan total 25 ekor mencit jantan galur Balb/c yang dibagi menjadi lima kelompok: K1 (kontrol negatif, tanpa induksi dan perlakuan), K2 (kontrol positif, induksi C. acnes tanpa perlakuan), K3 (induksi C. acnes + basis serum), K4 (induksi C. acnes + serum ekstrak propolis 1%), dan K5 (induksi C. acnes + serum ekstrak propolis 2%). Perlakuan diberikan secara topikal selama 7 hari. Kadar IL-1 dan VEGF diukur menggunakan metode ELISA.
Hasil: Analisis deskriptif pada kadar IL-1 terendah terdapat pada K5 (18,38 ± 2,59 ng/mL) dan tertinggi pada K1 (23,32 ± 1,02 ng/mL, sedangkan kadar VEGF terendah pada K2 (1550,68 ± 61,96 ng/L) dan tertinggi pada K5 (2073,06 ± 82,43 ng/L). Pada kadar IL-1 data berdistribusi normal (Shapiro Wilk) dan pada kadar VEGF data tidak berdistribusi normal. Varians tidak homogen pada kadar IL-1 dan homogen pada kadar VEGF (Levene’s Test), sehingga digunakan uji Kruskal Wallis yang menunjukkan perbedaan bermakna untuk IL-1 (p = 0,029) dan VEGF (p < 0,001). Uji Mann Whitney menunjukkan propolis 1% dan 2% menurunkan IL-1 serta meningkatkan VEGF secara signifikan dibanding kontrol positif, dengan efek terbesar pada dosis 2%.
Kesimpulan: Serum ekstrak propolis dapat berpengaruh terhadap penurunan kadar IL-1 dan VEGF pada model jerawat yang dipapar C.acnes, menunjukkan propolis berpotensi sebagai alternatif terapi antiinflamasi untuk mengatasi jerawat.
Kata kunci: Cutibacterium acnes, IL-1 , VEGF, propolis, ELISA
| Dosen Pembimbing: | Wibowo, Joko Wahyu and Fasitasari, Minidian | UNSPECIFIED |
|---|---|
| Item Type: | Thesis (Masters) |
| Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
| Divisions: | Fakultas Kedokteran Pascasarjana > Mahasiswa Pascasarjana - Tesis Magister Biomedik Fakultas Kedokteran > Mahasiswa Pascasarjana - Tesis Magister Biomedik |
| Depositing User: | Pustakawan 5 UNISSULA |
| Date Deposited: | 13 Nov 2025 04:14 |
| URI: | https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/43573 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
