Cristika, Cristika (2025) PENGARUH KRIM KOMBINASI MINYAK JOJOBA DAN MINYAK ALPUKAT TERHADAP KADAR TNF-α DAN TGF-β (Studi Eksperimental pada Model Tikus Wistar Xerosis cutis Berat). Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
|
Text
Magister Biomedik_MBK2423010435_fullpdf.pdf |
|
|
Text
Magister Biomedik_MBK2423010435_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only |
Abstract
Latar Belakang: Xerosis cutis ditandai dengan penurunan hidrasi kulit, gangguan sawar kulit, serta inflamasi kronis. Urea 10% merupakan terapi standar, namun dapat menimbulkan iritasi, sehingga diperlukan alternatif alami. Kombinasi minyak jojoba dan minyak alpukat berpotensi memberikan efek lebih optimal. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh krim jojoba dan alpukat, tunggal maupun kombinasi, terhadap kadar TNF-α dan TGF-β pada jaringan kulit model tikus xerosis cutis.
Metode: Penelitian eksperimental post-test only control group menggunakan 35 ekor tikus Wistar betina yang dibagi menjadi tujuh kelompok: kontrol sehat, kontrol negatif (basis krim), kontrol positif (urea 10%), jojoba 7,5%, alpukat 20%, kombinasi jojoba 7,5% + alpukat 20%, dan kombinasi jojoba 3,75% + alpukat 10%. Induksi xerosis cutis dilakukan dengan SLS 5% selama 9 hari, dilanjutkan pemberian krim topikal dua kali sehari selama 14 hari. Pemeriksaan TNF-α dan TGF-β dilakukan dengan metode ELISA dari jaringan kulit.
Hasil: Kadar TNF-α tertinggi terdapat pada kombinasi jojoba 7,5% + alpukat 20% (120,50 ± 6,66 ng/L) dan terendah pada kontrol negatif (79,97 ± 8,09 ng/L) (p<0,001). Perlakuan jojoba 7,5% menurunkan TNF-α lebih baik dibanding alpukat 20% maupun kombinasi dosis penuh. Pada TGF-β, kadar tertinggi diperoleh pada kombinasi jojoba 3,75% + alpukat 10% (778,58 ± 30,21 ng/L), diikuti urea 10% (626,00 ± 11,06 ng/L) dan kombinasi jojoba 7,5% + alpukat 20% (586,94 ± 9,21 ng/L), sedangkan terendah pada alpukat 20% (458,44 ± 14,59 ng/L) (p<0,001).
Kesimpulan: Kombinasi jojoba–alpukat berpotensi mendukung regenerasi kulit melalui peningkatan TGF-β, khususnya pada kombinasi dosis lebih rendah. Namun, efek antiinflamasi pada TNF-α lebih baik ditunjukkan oleh jojoba tunggal dibandingkan kombinasi dosis penuh. Optimasi dosis diperlukan agar kombinasi lebih efektif sebagai terapi topikal alami xerosis cutis.
Kata kunci: xerosis cutis, TNF-α, TGF-β, minyak jojoba, minyak alpukat
| Dosen Pembimbing: | Hussaana, Atina and Pertiwi, Danis | UNSPECIFIED |
|---|---|
| Item Type: | Thesis (Masters) |
| Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
| Divisions: | Fakultas Kedokteran Pascasarjana > Mahasiswa Pascasarjana - Tesis Magister Biomedik Fakultas Kedokteran > Mahasiswa Pascasarjana - Tesis Magister Biomedik |
| Depositing User: | Pustakawan 5 UNISSULA |
| Date Deposited: | 13 Nov 2025 04:15 |
| URI: | https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/43572 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
