Setiawan, Egitia Adi (2025) OPTIMALISASI PERAN KEPOLISIAN DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA GENG MOTOR (Studi Kasus Kepolisian Resor Kota Besar Semarang). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[thumbnail of Ilmu Hukum_30302200495_fullpdf.pdf] Text
Ilmu Hukum_30302200495_fullpdf.pdf

| Download (1MB)
[thumbnail of Ilmu Hukum_30302200495_pernyataan_publikasi.pdf] Text
Ilmu Hukum_30302200495_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

| Download (77kB)

Abstract

Fenomena geng motor atau “kreak” di Kota Semarang masih marak terjadi dengan tingkat gangguan yang signifikan terhadap ketertiban umum. Berdasarkan data Polrestabes Semarang, sepanjang Januari hingga September 2024 terdapat 83 kasus geng motor yang diungkap dengan 43 kasus berlanjut ke pengadilan dan 73 pelaku diproses pidana, di antaranya 22 pelaku masih di bawah umur serta hampir 200 pelaku mendapat pembinaan. Aksi konvoi liar yang terjadi pada 22 Maret 2025, melibatkan 278 orang dari berbagai daerah dan sempat viral di media sosial karena perilaku mengganggu seperti menerobos lampu merah, menyalakan kembang api, dan menyebabkan kemacetan di sejumlah ruas jalan. Kondisi ini menunjukkan perlunya optimalisasi peran Kepolisian dalam menanggulangi tindak pidana yang dilakukan geng motor agar dampak negatifnya dapat diminimalisir dan tercipta stabilitas serta ketertiban masyarakat di Kota Semarang.
Metode pendekatan yang dipakai adalah yuridis empiris. Spesifikasi penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Data yang digunakan dikelompokkan menjadi dua jenis, data primer dan data sekunder.
Hasil penelitian ini, (1) Tindak pidana geng motor di Kota Semarang menjadi ancaman serius terhadap ketertiban dan keamanan masyarakat, mencakup pelanggaran lalu lintas hingga kejahatan kekerasan. Polrestabes Semarang menanganinya melalui strategi pre-emtif berupa penyuluhan hukum, preventif dengan patroli, razia, dan teknologi, serta represif melalui penegakan hukum tegas. Sinergi antara aparat kepolisian, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan warga diharapkan dapat menekan aksi geng motor secara menyeluruh dan mewujudkan Kota Semarang yang aman serta tertib. (2) Hambatan Polrestabes Semarang dalam menanggulangi geng motor meliputi keterbatasan personel dan sarana, budaya masyarakat yang cenderung menoleransi keberadaan geng motor, serta belum adanya pengaturan hukum khusus terkait geng motor. Untuk mengatasinya, Kepolisian meningkatkan kapasitas intelijen dan teknologi, melakukan edukasi hukum serta pembinaan pemuda, memperkuat dasar hukum, dan melakukan penindakan tegas yang berkeadilan melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan warga. Sinergi ini diharapkan mampu menekan keberadaan geng motor dan menciptakan keamanan yang kondusif di Kota Semarang.

Kata Kunci: Geng Motor, Kepolisian, Tindak Pidana

Dosen Pembimbing: Laksana, Andri Winjaya | nidn0620058302
Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Fakultas Hukum > Mahasiswa FH - Skripsi Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan 3 UNISSULA
Date Deposited: 21 Nov 2025 02:13
URI: https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/42245

Actions (login required)

View Item View Item