MAWADDAH, LUTFIYATUL (2025) PERAN ORANG TUA DA LAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PERKEMBANGAN BAKAT ANAK MELALUI KEGIATAN DI KAMPUNG BUDAYA PIJI WETAN DESA LAU KEC.DAWE KAB.KUDUS. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
|
Text
Ilmu Komunikasi_32802100133_fullpdf.pdf |
|
|
Text
Ilmu Komunikasi_32802100133_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only |
Abstract
Permasalahan utama dalam penelitian ini berangkat dari melemahnya kualitas komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak di tengah arus digitalisasi dan perubahan struktur sosial keluarga. Minimnya interaksi tatap muka menyebabkan berkurangnya kemampuan orang tua dalam memahami serta mengembangkan potensi anak. Dalam konteks tersebut, Kampung Budaya Piji Wetan di Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, hadir sebagai ruang alternatif yang menghadirkan interaksi bermakna melalui kegiatan budaya seperti membatik, karawitan, menari, mendongeng, dan kerajinan tradisional yang melibatkan orang tua dan anak secara langsung.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran komunikasi interpersonal orang tua dan anak dalam mendukung pengembangan bakat anak melalui aktivitas budaya di Kampung Budaya Piji Wetan. Paradigma penelitian yang digunakan adalah konstruktivisme, dengan landasan teori Fundamental Interpersonal Relations Orientation (FIRO) oleh William Schutz, yang menekankan tiga kebutuhan interpersonal: inclusion (keterlibatan), control (pengarahan), dan affection (kasih sayang). Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap orang tua dan anak yang aktif terlibat dalam kegiatan di Kampung Budaya Piji Wetan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal dalam keluarga di KBPW memenuhi kebutuhan interpersonal sebagaimana dijelaskan teori FIRO. Aspek inclusion tampak melalui pelibatan anak dalam berbagai kegiatan budaya yang menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian. Aspek control terwujud dalam pola komunikasi yang egaliter, di mana orang tua dan anak dapat berbagi peran serta mengambil keputusan bersama. Sementara itu, aspek affection tercermin melalui dukungan emosional, validasi perasaan, serta kehangatan dalam interaksi yang memperkuat ikatan keluarga. Kesimpulannya, komunikasi interpersonal di KBPW berfungsi bukan hanya sebagai sarana penguatan relasi emosional antara orang tua dan anak, tetapi juga sebagai fondasi strategis bagi pengembangan potensi anak sekaligus pelestarian budaya lokal di tengah tantangan modernisasi
Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Teori FIRO, Orang tua dan Anak, Pengembangan Bakat, Kampung Budaya Piji Wetan.
| Dosen Pembimbing: | Mubarok, Mubarok | UNSPECIFIED |
|---|---|
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
| Subjects: | H Social Sciences > HE Transportation and Communications |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi > Mahasiswa FIKOM - Skripsi Ilmu Komunikasi |
| Depositing User: | Pustakawan 4 UNISSULA |
| Date Deposited: | 24 Nov 2025 01:52 |
| URI: | https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/42237 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
