ANWAR, ROSYIAN (2025) EFEKTIFITAS RESTORATIVE JUSTICE DALAM PENANGGULANGAN OVERCROWDING PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN SESUAI UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2022 TENTANG PEMASYARAKATAN. Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
![]() |
Text
Magister Ilmu Hukum_20302400266_fullpdf.pdf |
![]() |
Text
Magister Ilmu Hukum_20302400266_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis situasi, penyebab dan dampak dari overcrowding yang terjadi di LAPAS/RUTAN di Indonesia, mengetahui dan menganalisis efektifitas pelaksanaan restorative justice dalam penanggulangan overcrowding LAPAS/RUTAN di Indonesia sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan. Mengetahui dan menganalisis solusi alternatif dan strategi pelaksanaan restorative justice dalam penanggulangan overcrowding LAPAS/RUTAN di Indonesia di masa yang akan datang.
Penyelesaian pelanggaran hukum melalui sistem peradilan pidana cenderung sangat prison-oriented. Setiap pelanggaran pidana selalu berujung pada pemenjaraan. Konsepsi penjara sebagai ultimum remedium (upaya terakhir) bergeser menjadi premium remedium (upaya utama) dan tentunya dapat ditebak hasil akhirnya adalah penjara menghadapi masalah laten yang bernama overcrowded atau overcapacity. Spesifikasi penelitian ini termasuk dalam lingkungan penelitian deskriptif analitis, dengan metode pendekatan normatif, dengan jenis dan sumber data primer hasil wawancara terhadap informan dan data sekunder meliputi berbagai macam kepustakaan dan peraturan perundang-undangan di Indonesia.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa situasi overcrowded hingga menempatkan Indonesia pada titik ekstrim dengan kelebihan penghuni sebesar 188%, overcrowded ini disebabkan oleh banyak faktor yang saling mempengaruhi, faktor penyebab tersebut diantaranya adalah politik pemidanaan indonesia yang masih berorientasi pada pemenjaraan, pemidanaan eksesif terhadap kejahatan-kejahatan ringan, prosedural administrasi, asimilasi dan reintegrasi yang tidak teroptimalkan, masalah kelembagaan, sumber daya manusia, dan sarana prasarana dari Ditjenpas hingga UPT Pemasyarakatan juga menjadi faktor pendorong terjadinya overcrowding di Rutan/Lapas. Situasi overcrowding berdampak pada munculnya masalah-masalah hak asasi manusia, keamanan dan kesehatan bagi para penghuninya. Selain itu, situasi overcrowding juga berdampak pada keluarga para tersangka/terpidana, masyarakat dan Negara. Efektifitas pelaksanaan restorative justice dalam penanggulangan overcrowding LAPAS/RUTAN di Indonesia sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan belum menunjukkan dampak yang signifikan. solusi alternatif dan strategi kedepan yaitu reorientasi pemidanaan, mengefektifkan kebijakan pidana non-penjara, revisi peraturan yang menghambat arus keluar.
Kata Kunci: Overcrowded, Overcapacity, Pemasyarakatan, Restorative Justice
Dosen Pembimbing: | Arpangi, Arpangi | nidn0611066805 |
---|---|
Item Type: | Thesis (Masters) |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Pascasarjana Pascasarjana > Mahasiswa Pascasarjana - Tesis Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum > Mahasiswa Pascasarjana - Tesis Magister Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 3 UNISSULA |
Date Deposited: | 01 Sep 2025 02:39 |
URI: | https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/41357 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |