NEGARA, PUTRA PANDU (2025) THE PORTRAYAL OF HYPERREALITY EXPERIENCED BY NEO IN THE MATRIX (1999) MOVIE. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
![]() |
Text
Sastra Inggris_30802100036_fullpdf.pdf |
![]() |
Text
Sastra Inggris_30802100036_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only |
Abstract
Di era modern ini, kita hidup dengan berbagai simulation dan virtualities
yang lahir dari realitas buatan. Banyak individu yang berusaha untuk berinovasi,
dengan tujuan untuk menggantikan atau menutupi realitas dengan menciptakan
manipulasi yang tampak nyata. Fenomena ini membangkitkan konsep
hiperrealitas, di mana realitas asli kehilangan relevansinya karena digantikan oleh
simulasi dan virtualisasi. Film The Matrix (1999) menjadi contoh penting, yang
menggambarkan dunia virtual yang dikenal sebagai the matrix, di mana realitas
palsu mendominasi. Metode penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dengan
menggunakan teori Baudrillard yaitu teori hiperrealitas dan turunannya seperti
simulasi dan simulakra. Melalui pendekatan ini, hubungan antara hiperrealitas dan
representasi film dieksplorasi, memberikan pemahaman tentang bagaimana narasi
sinematik mencerminkan realitas buatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengeksplorasi konsep hiperrealitas dan realitas yang dialami oleh tokoh utama,
Neo. Selain itu, penelitian ini juga menjelaskan perubahan persepsi Neo dalam
melihat realitas sebenarnya berdasarkan fase-fase simulakra. Menurut Baudrillard,
konsep hiperrealitas adalah kondisi ketika seseorang tidak dapat membedakan,
sedangkan realitas bukanlah realitas objektif yang ada secara independen,
melainkan sesuatu yang telah mengalami pergeseran makna akibat dominasi
simulasi. Fase-fase simulakra dalam teori Jean Baudrillard menjelaskan
bagaimana representasi bergeser dari realitas ke titik di mana ia tidak lagi merujuk
pada realitas asli. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa hiperrealitas adalah
kehidupan Neo dalam sebuah simulasi, dan ia tidak menyadari perbedaan antara
realitas dan simulasi, sedangkan realitas adalah pengalaman Neo melalui interaksi
kehidupan nyata dengan objek atau entitas asli yang ada secara objektif dan bukan
merupakan hasil representasi. Dalam film The Matrix (1999), Neo melalui fasefase
simulakra
dengan
sempurna
terkait
pergeseran
persepsinya
terhadap realitas
menurut Baudrillard. Fase pertama adalah "The reflection of a basic reality" yaitu
ketika Neo percaya pada dunia simulasinya. Fase kedua adalah "Masks and
perverts a basic reality" yaitu ketika Neo mulai merasakan sesuatu yang salah.
Tahap ketiga adalah “Masks the absence of a basic reality" saat Neo menemukan
The Matrix. Tahap keempat adalah “Pure Simulacrum” saat Neo sepenuhnya
memahami dan memanipulasi realitas yang disimulasikan.
Kata kunci: the matrix, hiperrealitas, realitas, fase simulakra
Dosen Pembimbing: | MUNA, NAILIL | nidn0606128401 |
---|---|
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Bahasa, Sastra dan Budaya Fakultas Bahasa, Sastra dan Budaya > Mahasiswa FBSB - Skripsi Sastra Inggris |
Depositing User: | Pustakawan 4 UNISSULA |
Date Deposited: | 06 May 2025 07:48 |
URI: | https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/38893 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |