YANTIN, TRI (2024) IMPLIKASI YURIDIS TERHADAP PEMBUATAN SURAT KETERANGAN WARIS YANG TIDAK SESUAI DENGAN KETERANGAN AHLI WARIS (Studi Putusan Pengadilan Negeri Tegal Nomor 9/Pdt.G/2021/PN Tgl). Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
| 
              
Text
 Magister Kenotariatan_21302200210_fullpdf.pdf  | 
          |
| 
              
Text
 Magister Kenotariatan_21302200210_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only  | 
          
Abstract
Umumnya Surat Keterangan Waris dibuat oleh para ahli waris apabila 
bermaksud untuk melakukan peralihan hak atas suatu warisan sebagai syarat
dalam pembuatan akta lain atau dibuat untuk menentukan bagian masingmasing
ahli waris. Seorang ahli waris harus meminta persetujuan dari ahli
waris lainnya apabila hendak melakukan peralihan hak terhadap hak
warisannya, sebab ahli waris yang lainnya juga mempunyai hak atas harta
warisan tersebut. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis: 1)
Implikasi yuridis terhadap pembuatan Surat Keterangan Waris yang tidak
sesuai dengan keterangan ahli waris. 2) Tanggungjawab Notaris pembuatan
Surat Keterangan Waris yang tidak sesuai dengan keterangan ahli waris
Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Metode
pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi kasus dan
pendekatan perundang-undangan (statue approach). Jenis data menggunakan
data sekunder yang diperoleh studi pustaka. Analisis dalam penelitian ini bersifat
preskriptif.
Hasil penelitian disimpulkan: 1) Implikasi yuridis terhadap pembuatan surat
keterangan waris yang tidak sesuai dengan keterangan ahli waris dapat dianggap
tidak sah atau tidak memiliki kekuatan hukum yang cukup untuk menetapkan hak
waris seseorang. Namun Akta  Keterangan  masih  tetap  sah  selama  tidak 
dinyatakan bahwa akta itu tidak sah oleh Hakim Pengadilan. Pembuatan surat
keterangan waris yang tidak sesuai dengan keterangan ahli waris akan
menimbulkan implikasi hukum.  Namun  tidak  menimbulkan  akibat hukum
apapun bagi Notaris, karena Notaris hanyalah seorang Pejabat umum yang diberi
kewenangan untuk membuat akta sesuai dengan keterangan atau keinginan atau
perbuatan hukum yang diberikan oleh para penghadap. 2) Tanggungjawab notaris
pembuatan surat keterangan waris yang tidak sesuai dengan keterangan ahli waris
tidak akan berakibat   hukum   bagi   notaris   itu   sendiri   dan   notaris   tidak  
dapat dimintakan  pertanggungjawaban  apapun,  pihak  dalam  akta  lah  yang
bertanggung jawab apabila dalam akta tersebut memuat keterangan tidak benar,
karena isi dari akta adalah kehendak para penghadap tersebut, bukan Notaris.
Terkecuali apabila Notaris turut serta dalam membuat keterangan yang tidak
benar demi mendapatkan keuntungan, maka dapat berakibat Notarispun dapat ikut
dipidanakan.. Notaris YP dalam kasus ini tidak perlu bertanggungjawab secara
pidana maupun perdata atas perbuatan hukum yang dilakukannnya, karena dalam
persidangan terbukti tidak melanggar perbuatan pidana atau melawan hukum,
sehingga Notaris YP tidak perlu bertanggungjawab secara hukum. Prinsip dari
tanggung jawab yang dimiliki oleh Notaris, menganut prinsip tanggung jawab
berdasarkan kesalahan (based on fault of liability), Notaris tersebut tidak dapat
diminta pertanggung jawaban. Karena, Notaris hanya mencatat apa yang telah
disampaikan oleh para pihak dan kemudian Notaris menuangkan apa yang
disampaikan tersebut kedalam akta. 
Kata Kunci: Waris, Pertanggungjawaban, Akta
| Dosen Pembimbing: | Arifulloh, Achmad | nidn0121117801 | 
|---|---|
| Item Type: | Thesis (Masters) | 
| Subjects: | K Law > K Law (General) | 
| Divisions: | Pascasarjana Pascasarjana > Mahasiswa Pascasarjana - Tesis Magister Kenotariatan Fakultas Hukum > Mahasiswa Pascasarjana - Tesis Magister Kenotariatan  | 
        
| Depositing User: | Pustakawan 4 UNISSULA | 
| Date Deposited: | 30 Jan 2025 06:22 | 
| URI: | https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/37304 | 
Actions (login required)
![]()  | 
        View Item | 
