Syaiful, Syaiful (2024) MODEL KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN ANGKUTAN KOTA DENGAN KONSEP KERJASAMA ANTAR DAERAH. Doctoral thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
![]() |
Text
Doktor Teknik Sipil_10202100012_pernyataan_publikasi.pdf |
![]() |
Text
Doktor Teknik Sipil_10202100012_fullpdf.pdf Restricted to Registered users only |
Abstract
Pengelolaan angkutan kota merupakan aspek penting dalam sistem transportasi
perkotaan. Untuk mencapai keberlanjutan dalam pengelolaannya, berbagai faktor
harus diperhatikan, mulai dari
lingkungan, ekonomi, hingga sosial. Secara
Pengelolaan angkutan kota merupakan aspek penting dalam sistem transportasi
perkotaan. Untuk mencapai keberlanjutan dalam pengelolaannya, berbagai faktor
harus diperhatikan, mulai dari
lingkungan, ekonomi, hingga sosial. Secara
76
keseluruhan keberlanjutan pengelolaan angkutan kota memerlukan pendekatan
holistik yang mencakup aspek lingkungan, ekonomi, sosial, teknologi, dan
partisipasi masyarakat. Dengan pendekatan ini, angkutan kota dapat menjadi
keseluruhan keberlanjutan pengelolaan angkutan kota memerlukan pendekatan
holistik yang mencakup aspek lingkungan, ekonomi, sosial, teknologi, dan
partisipasi masyarakat. Dengan pendekatan ini, angkutan kota dapat menjadi
pilihan transportasi
pilihan transportasi
lingkungan, efisien, inklusif,
lingkungan, efisien, inklusif,
yang
yang
dapat
dapat
lebih ramah
lebih ramah
diandalkan bagi masyarakat perkotaan. Pennasalahan yang ada dalam
pengelolaan angkutan kota belum mengevaluasi kondisi sarana dan prasarana
angkutan kota di kota maupun di kabupaten Bogor. Selain itu dalam pengambilan
diandalkan bagi masyarakat perkotaan. Pennasalahan yang ada dalam
pengelolaan angkutan kota belum mengevaluasi kondisi sarana dan prasarana
angkutan kota di kota maupun di kabupaten Bogor. Selain itu dalam pengambilan
dan
dan
keputusan sarana dan prasarana belum mempertimbangkan keberlanjutan
angkutan kota, serta bagaimana mengetahui model perbandingan berpasangan
tentang pengelolaan angkutan kota. Tujuan penelitian ini adalah menjawab
permasalahan angkutan kota baik diperkotaan maupun kabupaten Bogor.
Menggunakan metode pertama analisis SWOT mengevaluasi f
ktor SWOT secara
109
35
a
keputusan sarana dan prasarana belum mempertimbangkan keberlanjutan
angkutan kota, serta bagaimana mengetahui model perbandingan berpasangan
tentang pengelolaan angkutan kota. Tujuan penelitian ini adalah menjawab
permasalahan angkutan kota baik diperkotaan maupun kabupaten Bogor.
Menggunakan metode pertama analisis SWOT mengevaluasi f
ktor SWOT secara
sistematis dan terukur. Sumber data dari pakar sebanyak S orang terdiri dari 2 orang
akademisi, I orang dari Organda kota Bogor dan I orang dari Dinas Perhubungan
kabupaten Bogor. I orang dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MT). Selanjutnya
menggunakan SPss versi 26 dengan jumlah responden pengguna angkot 160 orang.
Metode kedua untuk menentukan model penyusunan keberlanjutan pada masing-masing
wilayah studi di sembilan titik penelitian. Metode dengan konsep pendekatan Non
Parametric Multidimensional Scalling. Metode ketiga menghitung perbandingan
berpasangan menggunakan model AHP Berdasark an pola 6 dimensi yaitu dimensi
teknologi, dimensi tingkat pelayanan, dimensi ekononi,dimnensi lingkungan, dimensi
sosial dan dimensi kelembagaan. Hasil Analisis data adalah alat yang berguna untuk
mengevaluasi kekuatan. kelemahan, pelang, dan ancaman. Faktor intemal kekuatan 7
tentang pelayanan angkutan kota milai (S) = 4.266, faktor intemal kelemahan 7 kurang
terjaminannya pelayanan angkutan kota nilai (W) = 2,714, faktor eksternal 5 peluang
tentang pembangunan perekonomian di kota Bogor nilai (0) = 3,279, faktor ekstemal
ancaman 7 pelanggaran pperator angkutan kota nilai (T) = 2,965. Dengan menggunakan
I60 responden pengguna angkutan kota paling dominan pelajar 47%, Mahasiswa 17%,
Pedagang 13%, Guru 11% IRT dan Buruh masing-masing 4% dan pensiunan PNS 2%
serta belum bekerja I%, pensiunan BUMN 1%. Selanjutnya didapatkan persamaan linier
berganda Y = 8,295 + 0,199X, + 0,417X,, jika persepsi responden angkutan kota dan
kepercayaan responden angkutan kota masing-masing O maka tingkat pelayanan akan
menjadi maksimal=I. Artinya bahwa angkutan kota di perbatasan masih diminati dan
masih tinggi. Strategi meningkatkan pengelolaan angkutan kota menggunakan Multi
Dimension Scalling skoring paling tinggi pada dimensi teknologi sebesar 75% pertigaan
Salabenda. Artinya
teknologi sebagai pengungkit utama.
Perhitungan hasil
perbandingan berpasangan menerapkan model pengelolaan angkutan kota pada kriteria
teknologi juga menempati urutan pertama sebesar 0,402, sehingga teknologi sebagai tolak
ukur pengelolaan
angkutan kota saat
ini. Hasil analisis data Novelty/Kebaruan
perumusan persamaan model dari kompilasi persamaan yaitu Y = 8,295 + 0,199X, +
0,417¥, dan model perbandingan berpasangan tentang pengelolaan angkutan kota di kota
maupun kabupaten Bogor.
Kata kunci: pengelolaan, angkutan kota, SWOT,SPSS versi 26, AHP, Teknologi.
Dosen Pembimbing: | Pratikso, Pratikso | UNSPECIFIED |
---|---|
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Pascasarjana Pascasarjana > Mahasiswa Pascasarjana - Disertasi Program Doktor Teknik Sipil Fakultas Teknik > Mahasiswa Pascasarjana - Disertasi Program Doktor Teknik Sipil |
Depositing User: | Pustakawan 5 UNISSULA |
Date Deposited: | 22 Nov 2024 02:06 |
URI: | https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/36379 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |