MIRANTI, APRINA LARAS (2024) TINJAUAN YURIDIS TENTANG SEWA RAHIM DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERDATA DAN HUKUM ISLAM. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Preview |
Text
Ilmu Hukum_30302000052_fullpdf.pdf |
![]() |
Text
Ilmu Hukum_30302000052_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only |
Abstract
Setiap orang berhak membentuk suatu keluarga dan melanjutkan
keturunan melalui perkawinan yang sah. Tetapi ada kalanya dalam perkawinan
terdapat berbagai macam kendala terkait keinginan untuk mempunyai anak. Hal
ini terjadi apabila salah satu atau kedua pasangan suami istri mempunyai kelainan
pada alat reproduksinya. Dalam perkembangannya pasangan suami istri tersebut
menghendaki bahwa mereka mendapat anak yang masih tetap memiliki hubungan
genetic dengan mereka. Salah satu cara yang ditempuh sebagai solusi untuk
mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan inseminasi buatan. Jika
suami atau istri mempunyai kelainan, maka pembuahan dapat dilakukan dalam
kandungan istri atau dengan cara menyewa Rahim seseorang yang biasa disebut
dengan ibu pengganti.
Metode pendekatan yang digunakan yuridis normatif, pendekatan hukum
yang dilakukan berdasarkan bahan hukum utama dengan cara menelaah teoriteori,
konsep,
asas
hukum
serta
peraturan
perundang-undangan.
Sumber
data
yang
digunakan
adalah sumber data sekunder yaitu diperoleh dari buku-buku sebagai
pelengkap dari data primer. Data-data yang diperoleh melalui kajian Pustaka
seperti buku-buku ilmiah, kepustakaan yang berkaitan dengan sewa Rahim,
berkaitan dengan anak dan kepustakaan yang berkaitan dengan perjanjian.
Hasil pembahasan yaitu: 1) Status Hukum Terhadap Anak yang Dilahirkan
Melalui Proses Sewa Rahim dapat dilihat dari status perkawinan ibu yang
melahirkannya, apabila anak tersebut lahir dari surrogate mother yang mempunyai
suami yang sah maka anak tersebut merupakan anak sah dari ibu pengganti dan
suaminya. Namun apabila anak tersebut lahir dari seorang ibu pengganti yang
berstatus janda atau gadis, maka anak tersebut dapat dikategorikan sebagai anak
yang tidak sah karena lahir diluar perkawinan. 2) Keberadaan Sewa Rahim dalam
Perspektif Hukum Perdata dan Hukum Islam. Meskipun di Indonesia belum mada
pengaturan khusus terkait dengan surrogate mother akan tetapi perundangan yang
berlaku dapat dimaknai jalan yang menolak adanya surrogate mother diantaranya
karena melanggar peraturan perundang-undangan seperti Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Peraturan
Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Reproduksi dan juga
bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum. H. Ali Akbar menyatakan
bahwa menitipkan bayi tabung pada wanita yang bukan ibunya boleh, karena si
ibu tidak bisa menghamilkannya. Karena rahimnya mengalami gangguan sedang
menyusukan anak kepada wanita lain diperbolehkan didalam Islam dan boleh di
upahkan. Maka boleh juga memberikan upah kepada wanita yang meminjamkan
rahimnya. Keputusan Fatwa MUI Nomor: KEP-952/MUI/XI/1990 tentang
inseminasi buatan pada intinya bahwa inseminasi buatan dari pasangan suami istri
untuk istri-istri yang lain hukumnya haram dengan berlandaskan Al-Qur’an,
hadits, dan kaidah-kaidah..
Kata Kunci: Sewa Rahim, Hukum Perdata, Hukum Islam.
Dosen Pembimbing: | Djunaedi, Djunaedi | nidk8897823420 |
---|---|
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Fakultas Hukum > Mahasiswa FH - Skripsi Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 5 UNISSULA |
Date Deposited: | 07 May 2024 03:02 |
Last Modified: | 07 May 2024 03:02 |
URI: | https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/33638 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |