Aditya, Misrof (2024) KEDUDUKAN MEDIATOR DALAM MEDIASI SENGKETA PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA SEMARANG. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[thumbnail of Ilmu Hukum_30302000008_fullpdf.pdf]
Preview
Text
Ilmu Hukum_30302000008_fullpdf.pdf

| Preview Download (2MB)
[thumbnail of Ilmu Hukum_30302000008_pernyataan_publikasi.pdf] Text
Ilmu Hukum_30302000008_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

| Preview Download (227kB)

Abstract

Tujuan perkawinan adalah membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal.
Dalam perjalanan hidup rumah tangga tidak selalu berjalan mulus, tidak sedikit
terjadi masalah yang berlarut-larut pada pertengkaran. Pertengkaran dalam rumah
tangga jika dibiarkan terlalu lama dapat memicu keretakan pada hubungan hingga
pada akhirnya berujung perceraian. Dalam tahapan persidangan perceraian di
Pengadilan Agama Semarang para pihak yang bersengketa wajib menempuh upaya
mediasi. Kedudukan mediator sangat penting untuk menentukan keberhasilan
proses mediasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan mediator
dalam mediasi sengketa perceraian, prosedur mediasi sengketa perceraian dan
faktor penghambat dan solusi mediasi dalam sengketa perceraian di Pengadilan
Agama Semarang.
Metode pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah yuridis
sosiologis. Spesifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan sumber data berupa data primer
dan data sekunder. Data primer didapatkan dari hasil wawancara di Pengadilan
Agama Semarang. Data sekunder terdiri dari bahan hukum primer yang didapatkan
dari peraturan perundang-undangan, bahan hukum sekunder diperoleh dari studi
Pustaka dan studi dokumen, dan bahan hukum tersier diperoleh dari Kamus Besar
Bahasa Indonesia dan kamus hukum.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa kedudukan
mediator dalam mediasi sengketa perceraian di Pengadilan Agama Semarang
adalah sebagai pihak penengah yang bersikap netral dan tidak memihak kepada
salah satu pihak. Prosedur mediasi di Pengadilan Semarang dibagi menjadi dua
tahap yaitu tahap pra-mediasi dan tahap mediasi. Faktor penghambat mediasi
diantaranya ketidakseriusan para pihak, konflik yang berkepanjangan, kemampuan
mediator dan keterlibatan orang tua. Solusi mediator untuk mengatasi hambatan
yaitu memberikan pemahaman tentang perceraian, memberikan nasehat tentang
membina rumah tangga yang baik menurut Islam dan terakhir kaukus.

Kata Kunci: Mediasi, Mediator, Perceraian, Pengadilan Agama Semarang.

Dosen Pembimbing: Istinah, Siti Rodhiyah Dwi | nidn0613066101
Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Fakultas Hukum > Mahasiswa FH - Skripsi Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan 5 UNISSULA
Date Deposited: 07 May 2024 02:49
Last Modified: 07 May 2024 02:49
URI: https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/33627

Actions (login required)

View Item View Item