AINI, MAGHFIROH (2024) KEKUATAN AKTA CONSENT ROYA SEBAGAI PENGGANTI SERTIFIKAT HAK TANGGUNGAN YANG HILANG DI KABUPATEN DEMAK. Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Preview |
Text
Magister Kenotariatan_21302200115_fullpdf.pdf |
![]() |
Text
Magister Kenotariatan_21302200115_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only |
Abstract
Dalam hal proses pembuatan akta konsen roya hak tanggungan ini debitur
menghadap ke notaris, oleh karena itu, akta konsen roya ini secara yuridis
memerlukan bantuan Notaris dalam kapasitasnya sebagai pejabat umum yang
memiliki kewenangan membuat akta otentik. Dalam praktik, ada kalanya
sertifikat hak tanggungan tersebut hilang sebelum diroya disebabkan kelalaian
dari pemegang hak tanggungan (kreditur), pencurian, tercecer, maupun rusak
akibat force majeur. Hilangnya sertifikat hak tanggungan tersebut tidak hanya
ketika berada pada pemegang hak tanggungan (kreditur) sebelum utang debitur
lunas, tetapi bisa juga terjadi ketika berada di tangan debitur setelah utangnya
lunas, tetapi belum sempat untuk diroya. Tujuan dilakukannya penelitian adalah
untuk mengetahui dan menganalisa pelaksanaan pembuatan akta Consent Roya
sebagai pengganti sertifikat hak tanggungan yang hilang dan untuk menganalisis
dan menelaah kedudukan dan kekuatan hukum terhadap akta Consent Roya
sebagai pengganti sertifikat hak tanggungan yang hilang dalam proses roya hak
tanggungan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Yuridis Sosiologis,
Teknik pendekatan yuridis sosiologis dimanfaatkan untuk menganalisis dan
memberikan jawaban tentang masalah hukum sesuai dengan target yang dituju.
Proses pendaftaran dan kelengkapan berkas terkait permohonan roya yang
menggunakan akta konsen roya sama saja dengan pelayanan roya umumnya. Akta
izin roya atau konsen roya hak tanggungan memiliki isi dan maksud yang sama
hanya berbeda penyebutan berdasarkan kebiasaan masing-masing notaris.
Hilangnya sertifikat hak tanggungan tersebut mengakibatkan peroyaan tidak dapat
dilakukan. Sertifikat tanah yang masih dibebankan hak tanggunganpun tidak dapat
dilakukan proses jual beli kembali ataupun perbuatan hukum lainnya apabila
belum di roya. Maka dari itu untuk menggantikan SHT yang hilang tersebut,
kantor BPN mensyaratkan untuk melampirkan Akta Konsen Roya dalam bentuk
akta autentik notaris. Akta izin roya yang dibuat oleh notaris, kedudukannya
hanya sebagai pengganti sertifikat hak tanggungan yang hilang dalam proses roya
bukan untuk eksekusi, sehingga kedudukannya tidak bisa disamakan dengan
sertifikat hak tanggungan yang memiliki kekuatan eksekutorial karena tidak diatur
dalam undang-undang atau aturan yang tegas. Akta izin roya tersebut merupakan
suatu persyaratan guna melaksanakan tertib administrasi pertanahan. Dalam hal
ini berarti bahwa kedudukan akta izin roya hak tanggungan yang dibuat oleh
notaris merupakan suatu kebiasaan dalam praktik notaris.
Kata Kunci: Akta Konsen Roya; Sertifikat Hak Tanggungan; Notaris.
Dosen Pembimbing: | Hasana, Dahniarti | nidk8954100020 |
---|---|
Item Type: | Thesis (Masters) |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Pascasarjana Pascasarjana > Mahasiswa Pascasarjana - Tesis Magister Kenotariatan Fakultas Hukum > Mahasiswa Pascasarjana - Tesis Magister Kenotariatan |
Depositing User: | Pustakawan 5 UNISSULA |
Date Deposited: | 30 Apr 2024 02:05 |
Last Modified: | 30 Apr 2024 02:05 |
URI: | https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/33532 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |