Mulianto, Hevatika Farma (2014) PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP KADAR SGPT Studi Eksperimental Pada Tikus Putih (Rattus novergicus) yang Mengalami Hepatotoksisitas Imbas Obat Asetaminofen. Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.

[thumbnail of Cover.pdf]
Preview
Text
Cover.pdf

| Preview Download (34kB)
[thumbnail of Abstrak.pdf]
Preview
Text
Abstrak.pdf

| Preview Download (85kB)
[thumbnail of Daftar Isi.pdf]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

| Preview Download (231kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka.pdf]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

| Preview Download (350kB)

Abstract

Hepatotoksisitas imbas obat (karena overdosis asetaminofen dan reaksi obat
idiosinkratik) adalah penyebab gagal hepar akut atau acute liver failure
(ALF).Bawang putih (Allium sativum) memiliki senyawa-senyawa antioksidan
seperti alliin, allyl cysteine, allyl disulfide, dan allicin yang dapat melindungi
hepar. Penelitian ini bermaksud mengetahui pengaruh ekstrak bawang putih
(Allium sativum) sebagai terapi kuratif terhadap kadar SGPT tikus putih (Rattus
novergicus) yang mengalami hepatotoksisitas imbas obat asetaminofen.
Penelitian eksperimental ini menggunakan post test only control group
design, dilakukan pada 24 ekor tikus putih jantan galur wistar yang dibagi empat
kelompok. Kelompok I, kontrol negatif dengan pemberian suspensi asetaminofen
180 mg/200 kgBB. Kelompok II, III, dan IV dengan pemberian suspensi
asetaminofen 180 mg/200 kgBB ditambah dengan ekstrak Allium sativum 100,
200, dan 400 mg/200 kgBB. Pemberian perlakuan selama 35 hari. Kadar SGPT
diukur dengan spektrofotometer. Kadar SGPT antar kelompok disajikan dalam
mean dan standar deviasi kemudian dianalisis dengan uji one way anova dan post
hoc LSD test.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar SGPT di kelompok I adalah
32 ± 1,206 U/L, di kelompok II 29 ± 0,908 U/L, di kelompok III 25 ± 0,908 U/L,
dan di kelompok IV 21 ± 0,687 U/L. Kadar SGPT tersebut menunjukkan trend
menurun dimulai dari kelompok I sampai dengan kelompok IV. Hasil uji One-way
Anova didapat perbedaan kadar SGPT darah tikus antar kelompok perlakuan
ekstrak Allium sativum dalam berbagai konsentrasi (p < 0,00). Hasil uji Post Hoc
didapatkan pemberian ekstrak Allium sativum 400mg/200gBB/hari lebih
bermakna secara signifikan.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh
pemberian masing-masing dosis ekstrak Allium sativum sebagai terapi kuratif
terhadap kadar SGPT tikus putih yang mengalami hepatotoksisitas imbas obat
asetaminofen.

Kata kunci: Ekstrak Allium sativum, Asetaminofen, Kadar SGPT.

Dosen Pembimbing: UNSPECIFIED | UNSPECIFIED
Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Mahasiswa FK - Skripsi Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 16 Dec 2015 02:39
Last Modified: 16 Dec 2015 02:39
URI: https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/1751

Actions (login required)

View Item View Item