APRILIYANI, ROSSITA NURUL (2019) TINJAUAN YURIDIS TATACARA PROSES PENGAKUAN DAN PENGESAHAN ANAK DILUAR PERKAWINAN. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
![]() |
Text
cover.pdf |
![]() |
Text
abstrak.pdf |
![]() |
Text
publikasi.pdf |
![]() |
Text
daftar isi.pdf |
![]() |
Text
bab I.pdf |
![]() |
Text
bab II.pdf Restricted to Registered users only |
![]() |
Text
bab III.pdf Restricted to Registered users only |
![]() |
Text
bab IV.pdf Restricted to Registered users only |
![]() |
Text
daftar pustaka.pdf |
Abstract
Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
menyatakan bahwa suatu perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut
hukum masing-masing agama dan kepercayaan. Dan menurut Pasal 2 ayat (2)
Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, menyatakan bahwa tiaptiap
perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Namun sekarang ini banyak pasangan suami istri yang telah melakukan
perkawinan yang sah menurut agama tetapi belum mendaftarkan perkawinannya
di KUA dan Lembaga Catatan Sipil, sehingga perkawinan tersebut dianggap
belum sah menurut negara. Akibat dari peristiwa hukum tersebut menimbulkan
apabila anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan yang tidak dicatatkan akan
mendapatkan kedudukan sebagai anak luar kawin. Pasal 43 ayat (1) UndangUndang
No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menegaskan bahwa anak yang
dilahirkan diluar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibu dan
keluarga ibunya. Anak luar kawin tidak mempunyai hubungan perdata dengan
ayahnya sehingga tidak mempunyai hak dan kewajiban terhadap ayahnya
sebagaimana anak sah. Agar anak luar kawin memiliki hubungan perdata dengan
ayahnya, maka perlu adanya pengakuan dan pengesahan. Berdasarkan uraian
diatas maka yang menjadi permasalahan dalam penulisan skripsi ini ada sebagai
sebagai berikut : bagaimana tatacara proses pengakuan dan pengesahan anak luar
kawin, bagaimanakah ketentuan pengakuan dan pengesahan anak berdasarkan UU
No. 23 Tahun 2006 j.o. UU No. 24 Tahun 2013, apa saja akibat hukum yang
timbul setelah adanya pengakuan dan pengesahan anak dan apa saja kendala yang
terjadi dalam proses pengakuan dan pengesahan anak dan bagaimana solusinya.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
pendekatan yuridis normatif yaitu suatu penelitian yang secara deduktif dimulai
analisa terhadap pasal-pasal dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur
permasalahan diatas. Dan metode pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan data sekunder dan data primer. Data sekunder yang terdiri dari
bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Dan data primer yang diperoleh
dengan melakukan wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
proses pengakuan dan pengesahan anak luar kawin hanya dapat dilakukan oleh
orang tuanya yang telah melakukan perkawinan yang sah. Pengakuan dilakukan
oleh ayahnya yang telah disetujui oleh ibu kandungnya. Akibat hukum yang
timbul setelah adanya pengakuan dan pengesahan, anak yang lahir luar kawin
memperoleh kedudukan yang sama dengan anak sah. Selama semua persyaratan
dipenuhi tidak ada kendala dalam proses pengakuan dan pengesahan ini, hanya
saja pengakuan dan pengesahan tidak dapat dilakukan apabila kedua orang tua si
anak meninggal dunia.
Kata Kunci : Anak Luar Kawin, Pengakuan, Pengesahan
Dosen Pembimbing: | Khisni, Akhmad and Hartono, Kami | nidn0604085701, nidn0008106001 |
---|---|
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Fakultas Hukum > Mahasiswa FH - Skripsi Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 3 UNISSULA |
Date Deposited: | 13 Feb 2020 05:27 |
Last Modified: | 13 Feb 2020 05:27 |
URI: | https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/15973 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |