AZIZAH, NOOR (2019) VARIASI ANATOMI HIDUNG SEBAGAI FAKTOR RESIKO SINUSITIS Studi Observasional Analitik terhadap Pasien THT-KL di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[thumbnail of Cover.pdf] Text
Cover.pdf

| Download (700kB)
[thumbnail of Abstrak.pdf] Text
Abstrak.pdf

| Download (108kB)
[thumbnail of Daftarisi.pdf] Text
Daftarisi.pdf

| Download (285kB)
[thumbnail of publikasi.pdf] Text
publikasi.pdf

| Download (284kB)
[thumbnail of babI.pdf] Text
babI.pdf

| Download (162kB)
[thumbnail of babII.pdf] Text
babII.pdf
Restricted to Registered users only

| Download (334kB)
[thumbnail of babIII.pdf] Text
babIII.pdf
Restricted to Registered users only

| Download (241kB)
[thumbnail of babIV.pdf] Text
babIV.pdf
Restricted to Registered users only

| Download (315kB)
[thumbnail of babV.pdf] Text
babV.pdf
Restricted to Registered users only

| Download (87kB)
[thumbnail of daftar_pustaka.pdf] Text
daftar_pustaka.pdf

| Download (200kB)
[thumbnail of lampiran.pdf] Text
lampiran.pdf

| Download (508kB)

Abstract

Variasi anatomi hidung merupakan salah satu faktor yang dapat mengganggu aliran drainase sinus. Variasi anatomi yang paling banyak ditemukan diantaranya septum deviasi, konka hipertrofi dan konka bullosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar resiko seseorang untuk mengalami sinusitis jika memiliki variasi anatomi hidung.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional menggunakan sampel berjumlah 53 rekam medik pasien yang terdiagnosa sinusitis di Poli THT-KL Rumah Sakit Islam Sultan Agung yang melakukan pemeriksaan CT-Scan Sinus Paranasalis proyeksi axial dan coronal yang dianalisis dengan menggunakan uji statistik Chi Square.
Hasil penelitian didapatkan pasien dengan variasi anatomi hidung sebanyak 71,7% dan kejadian sinusitis ditemukan sebanyak 64,2% dengan lokasi sinus tersering pada sinus maksilaris dan sinus ethmoidalis. Hasil penghitungan RP didapatkan RP = 2,961 dengan IK 95% = 1,259 – 6,962 artinya pasien dengan variasi anatomi hidung memiliki resiko 2,9 kali lebih besar terkena sinusitis dibandingkan pasien tanpa variasi anatomi hidung.
Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variasi anatomi hidung merupakan faktor resiko kejadian sinusitis.

Kata Kunci : Variasi anatomi hidung, Sinusitis, CT-Scan Sinus paranasal

Dosen Pembimbing: Tjahyadewi, Shelly and Anggari Linda D, Anggari Linda D | UNSPECIFIED, nidn0627128802
Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 07 Jan 2020 06:00
Last Modified: 07 Jan 2020 06:00
URI: https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/14400

Actions (login required)

View Item View Item