Mardhani, Muhammad Jalu (2018) HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI KOTA SEMARANG. Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.

[thumbnail of Cover.pdf]
Preview
Text
Cover.pdf

| Preview Download (818kB)
[thumbnail of Abstrak.pdf]
Preview
Text
Abstrak.pdf

| Preview Download (284kB)
[thumbnail of Daftar Isi.pdf]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

| Preview Download (141kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka.pdf]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

| Preview Download (389kB)
[thumbnail of Publikasi.pdf]
Preview
Text
Publikasi.pdf

| Preview Download (379kB)
[thumbnail of Bab I.pdf]
Preview
Text
Bab I.pdf

| Preview Download (381kB)
[thumbnail of Bab II.pdf] Text
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

| Preview Download (319kB)
[thumbnail of Bab III.pdf] Text
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

| Preview Download (474kB)
[thumbnail of Bab IV.pdf] Text
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

| Preview Download (375kB)
[thumbnail of Bab V.pdf] Text
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

| Preview Download (183kB)

Abstract

Leptospirosis merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira Interrogans. Bakteri tersebut merupakan Spirochaeta aerobik dan termasuk dalam golongan bakteri gram negatif. Indonesia merupakan negara dengan insidensi kejadian Leptospirosis cukup tinggi dan angka mortalitas yang tinggi. Keadaan lingkungan di sekitar masyarakat dapat terkait dengan jumlah dan keberadaan tikus yang berkontribusi pada kejadian Leptospirosis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan lingkungan fisik rumah dengan kejadian Leptospirosis.
Penelitian analitik observasional dengan rancangan case control dan teknik sampling dengan Proportional Random Sampling. Sampel berjumlah 48 responden yang berada di wilayah Kota Semarang. Sampel terdiri dari 24 kasus dan 24 kontrol. Kasus merupakan penderita penyakit Leptospirosis di Kota Semarang pada tahun 2016, sedangkan kontrol merupakan tetangga kasus yang memiliki karakteristik yang sama dengan kasus. Analisis yang digunakan adalah uji chi square dan odds ratio.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok kasus yang memiliki lingkungan fisik buruk 70,8% dan kelompok kontrol 20,8%. Hasil uji chi square diperoleh nilai p = 0,001 (p<0,05). Hasil uji odds ratio diperoleh nilai OR 9,229 dengan nilai 95% CI 2,5–34,6.
Disimpulkan bahwa terdapat hubungan lingkungan fisik rumah dengan kejadian Leptospirosis. Masyarakat yang memiliki lingkungan fisik buruk berisiko 9 kali terkena Leptospirosis dibandingkan dengan masyarakat yang memiliki lingkungan fisik baik.

Kata kunci : Kejadian Leptospirosis, Lingkungan fisik rumah, Leptospira

Dosen Pembimbing: UNSPECIFIED | UNSPECIFIED
Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 12 Feb 2019 06:17
Last Modified: 12 Feb 2019 06:17
URI: https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/11960

Actions (login required)

View Item View Item