MUSHIDAH, MUSHIDAH (2016) PENGARUH AKTIVITAS FISIK BERAT TERHADAP KADAR KORTISOL DAN JUMLAH LEUKOSIT PADA MENCIT BALB/c JANTAN. Masters thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.
|
Text
cover_1.pdf Download (273kB) | Preview |
|
|
Text
abstrak_1.pdf Download (104kB) | Preview |
|
|
Text
daftar isi_1.pdf Download (170kB) | Preview |
|
Text
bab I_1.pdf Restricted to Registered users only Download (113kB) |
||
Text
bab III_1.pdf Restricted to Registered users only Download (106kB) |
||
Text
bab II_1.pdf Restricted to Registered users only Download (441kB) |
||
Text
bab IV_1.pdf Restricted to Registered users only Download (176kB) |
||
Text
bab V_1.pdf Restricted to Registered users only Download (214kB) |
||
Text
bab VI_1.pdf Restricted to Registered users only Download (101kB) |
||
|
Text
daftar pustaka_1.pdf Download (115kB) | Preview |
Abstract
Aktivitas fisik berat menyebabkan peningkatan produksi radikal bebas. Aktivitas fisik berat menyebabkan stress sehingga memacu peningkatan kadar kortisol. Kortisol diproduksi oleh kelenjar corteks adrenal dan diregulasi oleh hipotalamus melalui sistem Hipotalamus-Pituitary-Adrenal (HPA) axis. HPA Akan mengaktifkan respon stres yang meliputi peningkatan kortisol. Glukokortikoid mempengaruhi pergerakan dan fungsi leukosit sehingga leukosit mengalami apoptosis, menekan sistem imun sehingga terjadi lekopeni. Sampai saat ini belum ada penelitian tentang aktivitas fisik berat yang menaikkan kadar kortisol dan menurunkan jumlah leukosit. Rancangan penelitian ini Randomized Post Test Only Control Group Design penelitian dilakukan pada 15 ekor mencit BALB/c jantan, yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok secara random. Kelompok kontrol (K1), kelompok perlakuan aktivitas fisik berat 1x (K2) dan 3x (K3). Semua kelompok dilakukan pemeriksaan kadar kortisol dan jumlah leukosit. Analisis data dengan uji One Way ANOVA dilanjutkan dengan Post Hoc dan Korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan mengalami peningkatan kadar kortisol dari 11,86±2,10ug/dl, 32,00±0,86ug/dl dan 44,58±1,74ug/dl sedangkan jumlah leukosit mengalami penurunan dari 6180±540,37/mm3, 4650±217,94/mm3, dan 4180±130,38. Berdasarkan uji statistik yang dilakukan terdapat peningkatan kadar kortisol dan penurunan jumlah leukosit secara bermakna (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah perlakuan aktivitas fisik berat berpengaruh terhadap kenaikan kadar kortisol dan penurunan jumlah leukosit. Kata kunci: aktivitas fisik berat, kadar kortisol, jumlah leukosit
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Pascasarjana > Magister Biomedik |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 20 Sep 2016 07:09 |
Last Modified: | 20 Sep 2016 07:09 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/5214 |
Actions (login required)
View Item |