Ramadhanti, Adina Azzahra Raudya (2021) PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP KADAR Malondialdehyde (MDA) Studi Eksperimental terapi adjuvan Sinusitis Akut Bakterial terhadap Tikus Putih Jantan Rattus novergicus Galur Sprague dawley yang diinduksi Staphylococcus aureus. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
cover.pdf Download (1MB) |
|
Text
abstrak.pdf Download (353kB) |
|
Text
daftar isi.pdf Download (353kB) |
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (363kB) |
|
Text
lampiran.pdf Download (6MB) |
|
Text
bab 1.pdf Download (381kB) |
|
Text
publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (170kB) |
|
Text
bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (539kB) |
|
Text
bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (425kB) |
|
Text
bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (347kB) |
Abstract
Penegakkan diagnosis sinusitis yang disebabkan oleh virus dan bakteri relatif sulit akibat kemiripan gejala infeksi. Hal ini mengakibatkan kesulitan terapi dan berakhir pada penggunaan antibiotik yang irrasional. Infeksi akut yang berkelanjutan >12 minggu akan menjadi sinusitis kronik dan membutuhkan terapi pembedahan tanpa mengurangi resiko terjadinya relapse dan resistensi antibiotik. MDA merupakan salah biomarker stress oksidatif utama yang digunakan untuk mendeteksi terjadinya inflamasi akut. Kandungan flavonoid dan quercetin dalam ekstrak daun kelor berpotensi menurunkan kejadian inflamasi dalam sinus sehingga kadar MDA di dalam tubuh dapat diturunkan. Penelitian post-test only control group design ini menggunakan 28 tikus putih jantan galur Sprague dawley. Tikus dibagi menjadi 4 kelompok secara random yaitu kelompok kontrol (K), kelompok induksi Staphylococcus aureus tanpa terapi (P1), kelompok induksi Staphylococcus aureus dengan terapi amoxicillin (P2) dan kelompok induksi Staphylococcus aureus dengan terapi amoxicillin dan ekstrak daun kelor (P3). Terapi dilakukan selama 7 hari setelah induksi Staphylococcus aureus yang ditunggu 14 hari hingga menjadi sinusitis akut. Sampel darah diambil dari vena orbita dan diukur kadar MDA menggunakan TBA. Rerata kadar MDA kelompok perlakuan secara urut (K, P1-P3) adalah 1,37 ± 0,33 nmol/ml, 9,76 ± 0,36 nmol/ml, 5,53± 0,35 nmol/ml, 3,55 ± 0,37 nmol/ml. Analisa data menggunakan uji One Way ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan bermakna pada keempat kelompok (p<0,05). Hasil uji Post-Hoc LSD menunjukkan perbedaan signifikan antar kelompok (p<0,05). Pemberian Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) sebagai terapi adjuvan berpengaruh terhadap kadar MDA tikus sinusitis akut bakterial yang diinduksi Staphylococcus aureus. Kata Kunci: Sinusitis Akut Bakterial, Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera), Antiinflamasi, Antioksidan, MDA
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 24 Dec 2021 03:32 |
Last Modified: | 24 Dec 2021 03:32 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/21485 |
Actions (login required)
View Item |