ANALISIS KOORDINASI SETTING LOAD BREAK SWITCH (LBS) SECTIONALIZER TJB05-154 PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV GI TANJUNG JATI B

DARMAWAN, BAYU BUDI (2020) ANALISIS KOORDINASI SETTING LOAD BREAK SWITCH (LBS) SECTIONALIZER TJB05-154 PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV GI TANJUNG JATI B. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
ABSTRAK_1.pdf

Download (391kB)
[img] Text
COVER_1.pdf

Download (1MB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA_1.pdf

Download (181kB)
[img] Text
DAFTAR ISI_1.pdf

Download (352kB)
[img] Text
LAMPIRAN_1.pdf

Download (396kB)
[img] Text
BAB I_1.pdf

Download (308kB)
[img] Text
BAB II_1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB III_1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (236kB)
[img] Text
BAB IV_1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (803kB)
[img] Text
BAB V_1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (183kB)
[img] Text
PUBLIKASI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (252kB)

Abstract

Keandalan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) merupakan faktor yang sangat penting dalam menjaga kontinuitas penyaluran energi listrik kepada pelanggan.Untuk menjaga kontinuitas tersebut diperlukan konfigurasi jaringan tegangan menengah yang tepat serta sistem proteksi yang sempurna. Gardu induk Tanjung Jati B yang terletak di Desa Tubanan, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara saat ini memiliki 6 penyulang yang beroperasi yaitu; TJB01, TJB02, TJB03, TJB04, TJB05 dan TJB06, dari keenam penyulang tersebut Recloser TJB05-48 pada penyulang TJB05 adalah jaringan distribusi tegangan menengah 20 kv yang sering mengalami trip karena adanya gangguan. Permasalahan yang timbul saat ini adalah karena kondisi penyulang TJB05 tersebut terlalu panjang dan melewati beberapa daerah hutan milik warga dan PT Perhutani sehingga menjadi kendala tersendiri dalam menjaga keandalan, serta jumlah peralatan proteksi yang terpasang sangat terbatas maka saat terjadi gangguan permanen banyak konsumen yang merasakan padam. Dengan adanya keterbatasan jumlah peralatan proteksi yang terpasang tersebut, maka perlu adanya analisis dan evaluasi ulang terhadap penempatam peralatan keypoint Load Break Switch (LBS) yang kurang memberikan dampak nyata terhadap keandalan jaringan tegangan menengah atau terpasang pada kondisi normali open. Perlu adanya relokasi penempatan peralatan keypoint Load Break Switch (LBS) tersebut untuk membantu menjaga keandalan dan meminimalisir daerah padam akibat gangguan dengan cara di fungsikan sebagai sectionalizer. Penelitian ini membahas “Analisis Koordinasi Setting Load Break Switch (LBS) Sectionalizer TJB05-154 Pada Sistem Distribusi 20 kV GI Tanjung Jati B” model didapatkan melalui sebuah penyulang dari tegangan 150 kV ke 20kV. Panjang penyulang 44,6 kilometer dari Gardu Induk sampai ujung jaringan dengan menggunakan jenis penghantar All Aluminium Aloy (AAAC) ukuran 240mm2 nilai impedansi 0,1344+j0,3158 untuk fasanya sedangkan untuk netral menggunakan ukuran 150 mm2 nilai impedansi 0,3631+j1,6180. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa perhitungan wilayah kerja zona high eet 2 terletak pada jarak 1, 57 km dan zona high set 1 pada jarak 7,66 kilometer dari gardu induk. Setting OCR pada PMT Outgoing 480 Ampere dan setting GFR sebesar 200 A. Kata kunci : Keandalan, Relokasi, Load Break Switch, Sectionalizer

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering
Divisions: Fakultas Teknologi Industri
Fakultas Teknologi Industri > Teknik Elektro
Depositing User: Pustakawan 5 UNISSULA
Date Deposited: 19 Apr 2021 02:25
Last Modified: 19 Apr 2021 02:25
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/18788

Actions (login required)

View Item View Item