Muhammad, Roy Ardani (2017) MODEL PENINGKATAN KINERJA SDM BERBASIS ETIKA KERJA ISLAMI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN SEMARANG. Masters thesis, Fakultas Ekonomi UNISSULA.
|
Text
COVER_1.pdf Download (161kB) | Preview |
|
|
Image
PUBLIKASI.jpg Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI_1.pdf Download (182kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I_1.pdf Download (182kB) | Preview |
|
Text
BAB II_1.pdf Restricted to Registered users only Download (214kB) |
||
Text
BAB III_1.pdf Restricted to Registered users only Download (203kB) |
||
Text
BAB IV_1.pdf Restricted to Registered users only Download (249kB) |
||
Text
BAB V_1.pdf Restricted to Registered users only Download (172kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA_1.pdf Download (186kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini dilatar-belakangi oleh adanya research gap yang dilakukan oleh para peneliti. Hasil penelitian Andreas Budihardjo (2013) menyatakan bahwa komitmen afektif dan orientasi belajar berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Demikian juga penelitian yang dilakukan Kun Yu (2016) menunjukkan bahwa komitmen afektif bepengaruh signifikan terhadap kinerja. Sedangkan penelitian Udin (2015); Wahyudi (2013) justru menunjukkan bahwa komitmen afektif tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Komitmen mamppu mendorong perubahan sikap dan perilaku yang menuntun individu dalam peningkatan kinerja (Slater et al., 2008). Apabila sesorang telah berkomitmen, maka orang tersebut akan memiliki loyalitas dan meningkatkan kemampuan untukkemajuan organisasinya. Dengan adanya komitmen yang kuat akan mendorong pegawai untuk bekerja lebih baik. Sebuah fenomena gap yang terjadi di lapangan, menurut hasil evaluasi atas terhadap akuntabiltas kinerja Instansi Pemerintah tahun 2015-2016 yang telah dilaksanakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, nilai secara keseluruhan evaluasi akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Semarang menunjukkan adanya peningkatan (47,02 pada tahun 2015 menjadi 48,34 pada tahun 2016), akan tetapi dalam komponen capaian kinerja menunjukkan adanya penurunan yang cukup signifikan(15,03 pada tahun 2015 menjadi 9,02 pada tahun 2016). Hal tersebut dirasa kurang bersinergi terhadap program Reformasi Birokrasi dan Revolusi Mental yang selama ini sedang digalakkkan oleh Presiden Joko Widodo, sehingga menjadi sebuah catatan yang harus diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Semarang dalam mensinergikan Program Reformasi Birokrasi dan Revolusi Mental. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dikembangkan sebuah model peningkatan kinerja sumber daya manusia, dalam hal ini adalah PNS di Kabupaten Semarang, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian berjudul “MODEL PENINGKATAN KINERJA SDM BERBASIS ETIKA KERJA ISLAMI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN SEMARANG” Berdasarkan kajian pustaka yang komprehensif, hipotesis yang dibangun dalam penelitian ini adalah: 1) Semakin tinggi komitmen afektif, semakin tinggi kinerja SDM; 2) Semakin tinggi komitmen afektif, semakin tinggi etika kerja Islami; 3) Semakin tinggi etika kerja Islami, semakin tinggi kinerja SDM; 4) Semakin tinggi orientasi belajar, semakin tinggi etika kerja Islami; dan 5) Semakin tinggi orientasi belajar, semakin tinggi kinerja SDM. Jenis penelitian yang digunakan adalah ”Explanatory research” atau penelitian yang bersifat menjelaskan, artinya penelitian ini menekankan pada hubungan kausal antara dua variabel penelitian atau lebih melalui pengujian hipotesis. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan “proportional sampling” yaitu teknik penentuan sampel penelitian dengan memperhatikan pertimbangan unsur-unsur atau kategori dalam populasi penelitian, seperti (a) Sampel penelitian memiliki pengalaman kerja minimal 10 tahun; dan (b) Sampel penelitian terlibat aktif dalam kegiatan organisasi di 6 (enam) Perangkat Daerah di Kabupaten Semarang yaitu sebanyak 164 pegawai negeri sipil (PNS). Teknik analisis data diolah secara statistik menggunakan The Structural Equation Modeling (SEM) dengan paket software AMOS 18.0. Hasil pengujian terhadap 5 hipotesis yang diajukan menunjukkan bahwa: 1) Komitmen afektif berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja SDM; 2) Komitmen afektif berpengaruh positif signifikan terhadap etika kerja Islami; 3) Etika kerja Islami tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja SDM; 4) Orientasi belajar berpengaruh positif signifikan terhadap etika kerja Islami; dan 5) Orientasi belajar berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja SDM para Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Semarang. Artinya bahwa, keinginan untuk belajar terus menerus dan mencoba metode-metode baru dalam bekerja dapat mendorong pencapaian kinerja yang berkualitas di Kabupaten Semarang. Hasil penelitian ini memiliki implikasi pada kebijakan manajerial yaitu: 1). Berkaitan dengan variabel komitmen afektif, organisasi harus memperhatikan kesejahteraan PNS, sehingga PNS di Kabupaten Semarang merasakan ikatan yang kuat serta membentuk mindset bahwa organisasi masih mampu memenuhi kebutuhan dan harapan PNS; 2). Berkaitan dengan variabel orientasi belajar, organisasi harus mendorong aktualisasi profesionalitas PNS. Dengan hal tersebut PNS akan mendapatkan pengalaman baru melalui pekerjaannya. Belajar dari pengalaman akan menuntut seseorang menciptakan kreativitas serta ide - ide baru, sehingga akan menciptakan PNS yang professional guna menunjang terciptanya pemerintahan yang baik; 3). Berkaitan dengan variabel etika kerja Islami, pimpinan dalam organisasi harus bisa memberikan tauladan atau contoh terhadap bawahannya terkait dengan penyelesaian pekerjaan, tidak hanya melihat dari sisi hasil (result) saja, tetapi juga harus melihat bagaimana proses hasil tersebut dapat dicapai; 4). Berkaitan dengan variabel kinerja sumber daya manusia, organisasi harus mendorong pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan rasa kepekaan karyawan dalam menghargai waktu yang ada dengan memanfaatkannya secara proporsional, sehingga pelayanan kepada masyarakat yang efektif dan efisien akan terwujud. Ada beberapa hal yang perlu dicatat terkait keterbatasan dalam penelitian ini, diantaranya adalah: 1). Obyek penelitian ini masih sangat terbatas, yaitu hanya pada 6 (enam) Perangkat Daerah yang ada Kabupaten Semarang, sehingga tidak dapat digenerasisasi pada Kabupaten lain; dan 2). Jumlah sampel penelitian ini terlalu sedikit yaitu hanya melibatkan 164 responden sehingga hasil penelitian sulit untuk digeneralisasi.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | Pascasarjana Pascasarjana > Magister Manajemen |
Depositing User: | Pustakawan 1 UNISSULA |
Date Deposited: | 15 Jan 2018 02:01 |
Last Modified: | 15 Jan 2018 02:01 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/9311 |
Actions (login required)
View Item |