SUHARTONO, NURUL NOVITA (2017) EFEKTIVITAS LENDIR BEKICOT TERHADAP JUMLAH SEL MAKROFAG PADA PROSES PENYEMBUHAN LUKA POST EKSTRAKSI GIGI ANTERIOR TIKUS WISTAR - Penelitian Eksperimental Laboratoris (In vivo). Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran Gigi UNISSULA.
|
Text
1. Cover.pdf Download (904kB) | Preview |
|
|
Text
2. Abstrak.pdf Download (234kB) | Preview |
|
|
Text
PUBLIKASI_1.pdf Download (91kB) | Preview |
|
|
Text
3. Daftar Isi.pdf Download (193kB) | Preview |
|
|
Text
4. BAB I.pdf Download (240kB) | Preview |
|
Text
5. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (631kB) |
||
Text
8. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (7kB) |
||
Text
7. BA IV.pdf Restricted to Registered users only Download (147kB) |
||
Text
6. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (492kB) |
||
|
Text
9. Daftar Pustaka.pdf Download (328kB) | Preview |
Abstract
Pencabutan gigi merupakan tindakan mengeluarkann gigi dari soketnya, hal ini tentunya dapat menyebabkan perlukaan pada jaringan sekitar. Proses penyembuhan luka pada soket terdiri dari fase koagulasi, fase inflamasi, proliferasi dan maturasi. Fase inflamasi merupakan fase imunitas dari tubuh untuk melawan mikroorganisme yang ada, sehingga membutuhkan sel-sel pertahanan tubuh seperti PMN dan makrofag. Makrofag adalah salah satu sel pertahanan tubuh yang fungsinya memfagositosis mikroorganisme. Migrasi makrofag ke daerah luka dipengaruhi oleh agen kemoatraktif seperti PDGF, TGF β, Leukotreine B4, Platelet factor IV. Obat yang biasa digunakan untuk penyembuhan luka pada soket pencabutan adalah Povidone iodine yang dipercaya memiliki efek antibakteri. Lendir bekicot terbukti dapat membantu menyembuhkan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetauhi pengaruh lendir bekicot terhadap jumlah makrofag pada proses penyembuhan luka. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan post test only control group desaign dilakukan terhadap tikus galur ikus Wistar. Sampel sebanyak 16 ekor tikus dibagi menjadi kelompok control dan kelompok perlakuan. Pengukuran dilakukan pada hari ke 3. Data di analisis menggunakan uji-t tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata jumlah makrofag pada luka pasca pencabutan gigi yang diberi lendir bekicot selama 3 hari sebesar 14.32 + 4.88 lebih kecil dibandingkan rata-rata jumlah fibroblas pada kelompok kontrol sebesar 23.27 +11.84. Berdasarkan uji-t tidak berpasangan mendapatkan signifikansi 0.068 (p>0.05) yang berarti tidak ada perbedaan bermakna pada kelompok kontrol dan perlakuan. Kesimpulan dari penelitian ini, jumlah makrofag pada luka post ekstraksi yang diberi Povidone iodine gigi lebih banyak daripada luka post ekstraksi gigi yang diberi lendir bekicot. Kata kunci: Lendir bekicot, makrofag, luka pasca pencabutan gigi
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi > Pendidikan Dokter Gigi |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 24 Nov 2017 02:36 |
Last Modified: | 24 Nov 2017 02:36 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/7883 |
Actions (login required)
View Item |