Nurhayati, Tri (2017) UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOLIK KULIT KENTANG (Solanum tuberosum. L) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureusATCC 25923 SECARA IN VITRO. Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.
|
Text
Cover.pdf Download (777kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (89kB) | Preview |
|
|
Text
PUBLIKASI_1.pdf Download (369kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
BAB 1.pdf Download (182kB) | Preview |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (321kB) |
||
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (269kB) |
||
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (96kB) |
||
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (491kB) |
||
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (189kB) | Preview |
Abstract
Salah satu bakteri patogen penyebab infeksi yang paling umum adalah Staphylococcus aureus. Kulit kentang merupakan salah satu bahan alam yang mengandung polifenol. Polifenol merupakan senyawa metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antibakteri yaitu dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanolik kulit kentang dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Jenis penelitian ini merupakan eksperimental post test only control group design. Perlakuan dilakukan dengan meletakkan disk yang mengandung ekstrak etanolik kulit kentang kedalam mediaMueller-Hintonyang sudah dibiakkan Staphylococcus aureusdan diinkubasi selama 24 jam, kelompok kontrol positif menggunakan eritromisin, kelompok kontrol negatif menggunakan aquadest, dan kelompok ekstrak menggunakan konsentrasi 10%, 20%, 30%. 40%, 50%, 60%, 70%. 80%, 90%, dan 100%. Zona hambat diukur menggunakan jangka sorong millimeter. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan One Way ANOVA, dan dilanjutkan uji Post Hoc, kemudian uji T-test. Hasil pengujian kontrol negatif dengan konsentrasi 80%, 90%, dan 100% menunjukkan tidak adanya zona hambat dengan uji T-test menunjukkan p<0,05.Hasil rata-rata zona hambat yang diperoleh dari konsentrasi 80% sebesar 22,7 mm, 90% sebesar 27,2, 100% sebesar 33,9 mm. Hasil analisis uji beda One Way ANOVA menunjukkan p<0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat aktivitas penghambatan bakteri Staphylococcus aureusoleh ekstrak etanolik kulit kentang, dan pada konsentrasi 100% hasilnya lebih efektif dari kontrol positif. Kata kunci : Ekstrak, Kulit kentang, Solanum tuberosum. L, Staphylococcus aureus
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Farmasi |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 24 Nov 2017 02:14 |
Last Modified: | 24 Nov 2017 02:14 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/7508 |
Actions (login required)
View Item |