Nurlaili, Rhosida (2017) EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID ANAK BERDASARKAN METODE GYSSENS DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG PERIODE 1 JANUARI 2015 – 31 DESEMBER 2016. Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.
|
Text
COVER_1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK_1.pdf Download (296kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI_1.pdf Download (385kB) | Preview |
|
|
Text
PUBLIKASI_1.pdf Download (442kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I_1.pdf Download (469kB) | Preview |
|
Text
BAB II_1.pdf Restricted to Registered users only Download (531kB) |
||
Text
BAB IV_1.pdf Restricted to Registered users only Download (560kB) |
||
Text
BAB III_1.pdf Restricted to Registered users only Download (476kB) |
||
Text
BAB V_1.pdf Restricted to Registered users only Download (402kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA_1.pdf Download (449kB) | Preview |
Abstract
Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi, yang pengobatannya membutuhkan antibiotik, salah satu pengaruh kerasionalan penggunaan antibiotik yaitu perbedaan dan variasi pola sensitivitas bakteri penyebab demam tifoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien dengan demam tifoid anak berdasarkan metode gyssens di instalasi rawat inap Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang periode 1 Januari 2015- 31 Desember 2016 Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental (observasi) analitik data retrospektif. Data yang diambil adalah rekam medik di RS Islam Sultan Agung Semarang dengan menggunakan total sampling yaitu semua pasien yang telah memenuhi kriteria inklusi dijadikan sebagai sampel. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang Pada penelitian ini jumlah sampel yang diambil adalah 51 sampel, jumlah pasien laki-laki lebih banyak daripada pasien perempuan yaitu 29 pasien (56,86%) dan rentang umur paling banyak diderita adalah 5-8 tahun dengan jumlah pasien 36 (76,47%). Pola penggunaan antibiotik yang banyak digunakan adalah seftriakson dan untuk kategori 0 ada 16 kasus (29,62%), kategori IIA ada 11 kasus (20,37%), kategori IIC 4 kasus (7,40%), dan IVC ada 23 kasus (42,59%) Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa masih banyak penggunaan antibiotik yang tidak rasional yaitu 70,37 % dan yang rasional 29,62% dan tidak ada hubungan antara ketidakrasionalan dengan lama rawat inap dengan menggunakan uji Fisher Exact Test Kata kunci: Demam tifoid, Antibiotik, Metode Gyssens
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Farmasi |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 24 Nov 2017 02:12 |
Last Modified: | 24 Nov 2017 02:12 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/7462 |
Actions (login required)
View Item |