UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOLIK KULIT KENTANG (Solanum tuberosum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus epidermidis ATCC 12228SECARA IN VITRO

Khasanah, Mukti Nur (2017) UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOLIK KULIT KENTANG (Solanum tuberosum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus epidermidis ATCC 12228SECARA IN VITRO. Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.

[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (88kB) | Preview
[img]
Preview
Text
PUBLIKASI_1.pdf

Download (365kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 1.pdf

Download (114kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (376kB)
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (284kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (317kB)
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (107kB)
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (183kB) | Preview

Abstract

Staphylococcus epidermidis merupakan salah satu bakteri penyebab jerawat, bakteri ini akan memicu terjadinya radang pada kulit.Kulit kentang (Solanum tuberosum.L) mengandung senyawa polifenol yang memiliki aktivitas antibakteri dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanolik kulit kentang (Solanum tuberosum L.) terhadap pertumbuhan Staphylococcus epidermidis ATCC 12228. Ekstrak etanolik kulit kentang hasil dari maserasi dibuat dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100%. Kontrol positif menggunakan eritromisin dan kontrol negatif dengan akuades. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi test Kirby& Bauer , disc yang mengandung antibakteri diletakan pada media Mueller-Hinton yang sudah di biakan bakteri dan diinkubasi selama 24. Zona hambat diukur dari diameter daerah bening yang muncul dan dianalisis menggunakan Kruskal-wallis dan Mann-whitney. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%, tidak ada zona hambat, zona hambat terjadi pada konsentrasi 60%, 70%,80%,90%, dan 100%. Terdapat perbedaan bermakna pada kontrol negatif dengan konsentrasi 60% sebesar 11,8 mm, konsentrasi 70% sebesar 11,73 mm, konsentrasi 80% sebesar 15,37 mm, konsentrasi 90% sebesar 15,43 mm dan konsentrasi 100 % sebesar 17 mm, sedangkan daya hambat kontrol positif sebesar 31,43 mm. Kesimpulan yang diambil bahwa ekstrak etanolik kulit kentang mempunyai aktivitas antibakteri dalam menghambat Staphylococcus epdermidis tetapi hasilnya zona hambat tidak seluas kontrol positif. Kata kunci : Staphylococcus epidermidis,Kulit kentang,Solanumtuberosum.L, Ekstrak etanolik

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Farmasi
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 24 Nov 2017 02:11
Last Modified: 24 Nov 2017 02:11
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/7454

Actions (login required)

View Item View Item