Isna, Intan Nisa’ul (2017) EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ANAK TERDIAGNOSA INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) DI PUSKESMAS “X” DAN “Y” KABUPATEN KENDAL PERIODE 2016. Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (78kB) | Preview |
|
|
Text
COVER.pdf Download (808kB) | Preview |
|
|
Text
PUBLIKASI_1.pdf Download (346kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (195kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (264kB) | Preview |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (284kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (502kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (262kB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (499kB) |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (344kB) |
Abstract
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) disebabkan oleh bakteri dan virus, terapi yang biasanya diperoleh adalah antibiotik. penyakit ISPA sering diderita oleh anak-anak juga merupakan pembunuh utama. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kerasionalan penggunaan antibiotik dan hubungan kerasionalan dengan jumlah kunjungan pada pasien anak terdiagnosa ISPA di Instalasi rawat jalan Puskesmas “X” dan “Y” Kabupaten Kendal periode 2016. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah metode observasional data diambil dengan teknik purposive sampling dan bersifat retrospektif. Populasi penelitian adalah pasien anak terdiagnosa ISPA, diambil dari catatan rekam medik di Puskesmas “X” dan “Y” periode Januari-Desember 2016 dan instrument penelitian yang digunakan yaitu rekam medis pasien anak terdiagnosa ISPA, data yang diperoleh diolah menggunakan uji spss chi-squere. Hasil penelitian di puskesmas “X” dan “Y” keduanya menunjukkan hasil bahwa data demografi pasien anak laki-laki yang menderita ISPA lebih tinggi dari pada anak perempuan, dan umur 6-7 tahun merupakan pasien yang paling rentan terkena ISPA, sedangkan presentase ketepatan indikasi, ketepatan pasien, dan ketepatan obat dari kedua puskesmas menunjukan hasil yang sama sebesar 100%, dan ketepatan dosis sebesar 76,62% untuk Puskesmas “X” dan. 83,58% untuk Puskesmas “Y”. Analisis Chi-Square menunjukkan hasil signifikansi sebesar 0,169 untuk puskesmas “X” dan 0,742 untuk Puskesmas “Y” sehingga tidak ada hubungan antara kerasionalan dengan jumlah kunjungan pasien. Kesimpulan, pasien belum memperoleh kerasionalan terapi 18 (23,38%) kasus di Puskesmas “X” dan 11 (16,42%) kasus di Puskesmas “Y” dan analisis data tidak ada hubungan antara kerasionalan dengan jumlah kunjungan pasien ke Puskesmas “X” maupun Puskesmas “Y” Kabupaten Kendal. Kata kunci: Kerasionalan , antibiotik, ISPA, jumlah kunjungan, anak
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Farmasi |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 24 Nov 2017 02:10 |
Last Modified: | 24 Nov 2017 02:10 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/7445 |
Actions (login required)
View Item |