UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOLIK BIJI PEPAYA MUDA (Carica papaya L.) PADA SEDIAAN GEL ANTI ACNE DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus epidermidis SECARA IN VITRO

Indriana, Evi (2017) UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOLIK BIJI PEPAYA MUDA (Carica papaya L.) PADA SEDIAAN GEL ANTI ACNE DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus epidermidis SECARA IN VITRO. Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (780kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (97kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (241kB) | Preview
[img]
Preview
Text
PUBLIKASI_1.pdf

Download (267kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (111kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (214kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (149kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (146kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (74kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (117kB) | Preview

Abstract

Prevalensi penderita acne di Indonesia berkisar antara 80-85%. Pengobatan acne dapat dilakukan dengan cara mengontrol pertumbuhan bakteri penyebab jerawat yaitu Staphylococcus epidermidismelalui pemberiansedian yang mengandung antibiotik, namun penggunaan antibiotik dapat menyebabkan resistensi. Biji pepaya muda mengandung flavonoid yang dapat digunakan sebagai alternatif.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ektrak etanolik biji pepaya muda (Carica papaya L.) pada sediaan gel antiacne dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis. Jenis penelitian yang digunakan adalah true experimental laboratories dengan rancangan penelitianpost test only control group design. Biji pepaya diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Ekstrak ditentukan nilai KBM (Konsentrasi Bunuh Minimum) menggunakan metode dilusi cair dengan seri konsentrasi 0,1; 0,5; 1; 5; 10%. Ekstrak dibuat sediaan gel antiacne dengan dosis yang didapat dari KBM. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode disk difusi pada kelompok 1 (ekstrak+gelling agent CMC-Na), kelompok 2 (ekstrak+gelling agent karbopol), kontrol(-) 1 (basis+gelling agent CMC-Na), kontrol(-)2 (basis+gelling agent karbopol), dan kontrol(+)(Clindamisin). Analisis hasil menggunakan uji Kruskal Wallis dilanjutkan uji Mann Whitney. Nilai KBM ekstrak etanolik biji pepaya muda pada Staphylococcus epidermidis adalah 10%. Hasildaya hambat bakteri kelompok 1, kelmpok 2, kontrol negatif 1, kontrol negatif 2, dan kontrol positif berturut-turut sebesar 10,1; 0; 0; 0; dan 9,5 mm. Secara statistika, terdapat perbedaan yang signifikan antara daya hambat pada kelompok 1 dan kontrol positif. Kesimpulan penelitian ini adalah sediaan gel ekstrak biji pepaya muda memiliki daya antibakteri yang lebih baik daripada kontrol positifterhadap Staphylococcus epidermidis secara in vitro. Kata kunci :Biji pepaya muda, Antibakteri,S. epidermidis, gel antiacne

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Farmasi
Depositing User: Pustakawan Reviewer UNISSULA
Date Deposited: 24 Nov 2017 02:10
Last Modified: 24 Nov 2017 02:10
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/7436

Actions (login required)

View Item View Item