Vitaloka, Anggun Dwi (2017) POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK BIJI PEPAYA (Carica pubescens) TERHADAP HISTOPATOLOGIVILI DAN KETEBALAN MUKOSA DUODENUM MENCIT JANTAN (Swiss webster)YANG DIINDUKSI BAKTERI Enteropathogenic Escherichia coli (EPEC). Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran UNISSULA.
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (91kB) | Preview |
|
|
Text
1. Cover.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
PUBLIKASI_1.pdf Download (361kB) | Preview |
|
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (334kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (243kB) | Preview |
|
|
Text
4. BAB I.pdf Download (96kB) | Preview |
|
Text
5. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (259kB) |
||
Text
6. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (434kB) |
||
Text
8. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (86kB) |
||
Text
7. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (543kB) |
Abstract
Bakteri dapat menginvasi tubuh manusia melalu beberapa cara salah satunya melalui kontaminasi pada makanan. Tingkat kontaminasi makanan oleh Escherichia coli masih cukup tinggi. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antibakteri adalah biji pepaya (Carica pubescens). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak biji pepaya (Carica pubescens) memiliki potensi antibakteri terhadap histopatologi vili dan ketebalan mukosa duodenum mencit jantan (Swiss webster) yang diinduksi bakteri Enteropatogenik Escherichia coli. Penelitian dengan desain post test only control group design ini dilakukan pada 24 ekor hewan uji mencit jantan galur (Swiss webster) yang dibagi menjadi 6 kelompok uji yaitu kelompok baseline diberikan aquades, kelompok kontrol negatif diberikan bakteri EPEC 1 ml x Mc. Farland Standar No. 2 / 6,0 x 108 CFU/ml selama 7 hari, kelompok positif diberikan antibiotik nifuroxaside 500mg peroral setiap 8 jam selama 3 hari, kelompok ekstrak dosis 700 mg/kgBB, 800mg/kgBB, 900 mg/kgBB diberikan peroral setiap 8 jam selama 3 hari. Pengamatan dilakukan pada histopatologi kerusakan vili dan ketebalan mukosa. Analisis data kerusakan vili menggunakan kruskal wallis menunjukan nilai signifikan 0.001 (p<0.05), dilanjutkan dengan uji Mann whitney. Hasil yang didapatkan antara kontrol negatif dibandingkan dengan kelompok dosis ekstrak 700mg/kgBB, 800mg/kgBB, 900 mg/kgBB memiliki perbedaan yang signifikan (p<0.005). Analisa data ketebalan mukosa menggunakan ANOVA dilanjutkan dengan uji post hoc LSD hasil yang didapatkan antara kontrol negatif dibandingkan dengan kelompok ekstrak dosis 800mg/kgBB, 900mg/kgBB memiliki perbedaan signifikan. Penelitian ini menunjukan bahwa ektrak biji pepaya (Carica pubescens)terbukti memiliki potensi sebagai antibakteri pada dosis 700mg/kgBB, 800mg/kgBB, 900mg/kgBB dengan memperbaiki kerusakan vili dan dosis 800mg/kgBB, 900mg/kgBB dengan memperbaiki ketebalan mukosa. Kata kunci: Carica pubescens, antibakteri, kerusakan vili dan ketebalan mukosa
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Farmasi |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 25 Jul 2017 07:12 |
Last Modified: | 25 Jul 2017 07:12 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/7422 |
Actions (login required)
View Item |