PERANAN NOTARIS TERHADAP PENGURUSAN WARISAN HAK ATAS TANAH DALAM PERKAWINAN CAMPURAN

Indrayani, Intan Asti Rien (2016) PERANAN NOTARIS TERHADAP PENGURUSAN WARISAN HAK ATAS TANAH DALAM PERKAWINAN CAMPURAN. Masters thesis, Fakultas Hukum UNISSULA.

[img]
Preview
Text
COVER_1.pdf

Download (680kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK_1.pdf

Download (89kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI_1.pdf

Download (87kB) | Preview
[img]
Preview
Image
PUBLIKASI.jpg

Download (872kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I_1.pdf

Download (237kB) | Preview
[img] Text
BAB II_1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (432kB)
[img] Text
BAB III_1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (311kB)
[img] Text
BAB IV_1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (11kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA_1.pdf

Download (91kB) | Preview

Abstract

Perkawinan campuran merupakan perkawinan yang melibatkan ras antar bangsa, oleh karena itu perkawinan ini juga tunduk kepada asas-asas yang berlaku dalam hukum perdata internasional. Perkawinan campuran telah merambah seluruh pelosok Tanah Air dan kelas masyarakat. Dengan banyak terjadinya perkawinan campuran di Indonesia, sudahseharusnya perlindungan hukum dalam perkawinan campuran ini dijalankan dengan baik dalam perundang-undangan di Indonesia. Lahirnya UU No 12 Tahun 2006 disambut gembira oleh Warga Negara Indonesia yang menikah dengan Warga Negara Asing, walaupun pro dan kontra masih saja timbul, namun secara garis besar Undang-undang baru yang memperbolehkan dwi kewarganegaraan terbatas ini sudah memberikan perubahan baru dalam mengatasi persoalan-persoalan yang lahir dari perkawinan campuran. Peranan notaris selaku pejabat umum sangat diperlukan dalam pembuatan akta-akta yang berkaitan dengan pewarisan, termasuk dalam hal ini pengurusan warisan dalam perkawinan campuran. Pelaksanaan pengurusan warisan merupakan hal signifikan yang dapat mengandung potensi polemik hukum dalam suatu keluarga, untuk menjamin kepastian hukum dalam pengurusan warisan tersebut maka terkadang dituangkan dalam bentuk akta otentik yang dibuat dihadapan notaris. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul : Peranan Notaris Terhadap Pengurusan Warisan Hak Atas Tanah Dalam Perkawinan Campuran. Berdasarkan latarbelakang tersebut diatas, maka dirumuskan permasalahan hukum : 1)Bagaimanakahperanan notaris terhadap pengurusan warisan hak atas tanah dalam perkawinan campuran?. 2).Bagaimana mekanisme pewarisan hak atas tanah dalam perkawinan campuran? 3).Apa akibat hukumnya pelaksanaan pewarisan dalam perkawinan campuran?. Adapun penelitian ini bersifat yuridis normatif, dimana penulis melakukan penelitian terhadap peraturan perundang-undangan terkait hukum waris dan hak milik atas tanah dalam perkawinan campuran untuk memiliki hak atas tanah akibat pewarisan. Berkaitan dengan sifat penelitian, penulis melakukan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder sedangkan penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh data primer dengan melakukan wawancara kepada narasumber. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan kesimpulan bahwa Notaris memiliki peranan penting secara hukum dalam hal pengurusan hak atas tanah sebagai akibat pewarisan dalam perkawinan campuran. Peranan tersebut yaitu dalam hal pembuatan akta perjanjian perkawinan campuran serta pembuatan akta kewarganegaraan anak dari kewarganegaraan ganda/WNA menjadi kewarganegaraan WNI. Selain itu Notaris juga berperan dalam pembuatan akta mengenai peralihan HM atas tanah warisan dalam perkawinan campuran. Mekanisme pengurusan tersebut diatur dalam Pasal 21ayat 3 UUPA dimana dalam jangka waktu 1 tahun si anak harus mengalihkan Hak Milik atas tanahnya sehingga hak waris untuk mempertahankan Hak Milik atas tanahnya akan hilang. Akibat hukum perkawinan campuran berdampak pada harta kekayaan dalam perkawinan dan pewarisannya terhadap anak. Seorang anak dari perkawinan campuran harus memilih status kewarganegaraannya dari status ganda menjadi status WNI setelah berusia 18 tahun. Dengan peralihan status WNI tersebut si anak dapat memiliki Hak Milik atas tanah dari pewarisan orangtuanya. Namun jika anak berkewarganegaraan ganda hingga satu tahun setelah mendapatkan harta warisan orangtuanya yang berupa Hak Milik atas tanah tidak segera memilih kewarganegaraan Indonesia, itu berarti sang anak tetap mempunyai kewarganegaraan ganda, maka dia tidak berhak mendapatkan Hak Milik atas tanah hasil peninggalan harta warisan orangtuanya yang WNI. Kata Kunci : Perkawinan Campuran, Hak Milik Atas Tanah akibat pewarisan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Pascasarjana > Magister Kenotariatan
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 24 Jan 2017 02:51
Last Modified: 24 Jan 2017 02:51
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/7036

Actions (login required)

View Item View Item