Sari, Desy Nisrina Arum (2016) PENGARUH PEMBERIAN GEL EKSTRAK BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola Linn) TERHADAP JUMLAH FIBROBLASPASCA EKSTRAKSI Studi In Vivo terhadap Gigi Tikus (Strain Wistar). Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran Gigi UNISSULA.
|
Text
COVER_1.pdf Download (419kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI_1.pdf Download (185kB) | Preview |
|
|
Text
PUBLIKASI.pdf Download (87kB) | Preview |
|
|
Text
Intisari - Abstract.pdf Download (104kB) | Preview |
|
Text
BAB I_1.pdf Restricted to Registered users only Download (202kB) |
||
Text
BAB II_1.pdf Restricted to Registered users only Download (339kB) |
||
Text
BAB V_1.pdf Restricted to Registered users only Download (99kB) |
||
Text
BAB III_1.pdf Restricted to Registered users only Download (220kB) |
||
Text
BAB IV_1.pdf Restricted to Registered users only Download (356kB) |
||
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (188kB) | Preview |
Abstract
Ekstraksi gigi merupakan suatu tindakan mengeluarkan gigi dari soketnya dan dapat menyebabkan luka bekas pencabutan. Penyembuhan luka merupakan proses seluler yang kompleks dan melibatkan beberapa fase yaitu fasehemostasis, inflamasi, proliferasi, dan remodeling. Selfibroblast berperan penting terhadap penyembuhan luka pada faseproliferasi. Pada penelitian ini digunakan belimbing manis (Averrhoacarambola Linn) yang diketahui mengandung flavonoid. Flavonoid memiliki kemampuan mempercepat proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gel ekstrak belimbing manis terhadap jumlah sel fibroblas pada soket pasca ekstraksi gigi tikus putihwistar. Penelitian berjenis eksperimental dengan post test only control group design dilakukan menggunakan 24 ekortikusputih ras wistar dibagi menjadi 4 kelompok yaitu 2 kelompok kontrol (aplikasi povidone iodine sesaat setelah ekstraksi) dan 2 kelompok perlakuan (aplikasi gel ekstrak belimbing manis dua kali sehari selama 4 dan 7 hari) pada soket pasca ekstraksi. Pengamatan dan perhitungan jumlah sel fibroblast dilakukan secara histopatologis pada hari ke-4 dan ke-7, berikutnya dianalisis dengan uji one way anova dan post hoc LSD. Hasil uji one way anova menunjukkan terdapat perbedaan jumlah sel fibroblast antara kelompok control dan perlakuan (p=0,016). Hasil uji post hoc LSD menunjukkan perbedaan jumlah fibroblas pad ahari ke-4 antara kelompok control dan perlakuan tidak bermakna (56,87±21,78 dan 76,57±20,60 sel, p=0,086), sedangkan pada hari ke-7 menunjukkan perbedaan bermakna (87,77±18,85 dan 54,27±13,14 sel, p=0,006). Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian gel ekstrak belimbing manis selama 4 hari tidak berpengaruh terhadap jumlah sel fibroblas sedangkan pemberian gel ekstrak belimbing manis selama 7 hari pasca ekstraksi berpengaruh terhadap peningkatan jumlah sel fibroblas pasca ekstraksi. Kata kunci: Ekstrak Belimbing Manis (Averrhoacarambola Linn), jumlah sel fibroblas, Luka pasca ekstraksi
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi > Pendidikan Dokter Gigi |
Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
Date Deposited: | 08 Dec 2016 07:28 |
Last Modified: | 08 Dec 2016 07:28 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/5969 |
Actions (login required)
View Item |