RELEVANSI PEMBUBUHAN SIDIK JARI OLEH PENGHADAP ATAS AKTA NOTARIS SESUAI UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN NOTARIS DAN AKIBAT HUKUMNYA

Lestari, Rina Kurnia (2016) RELEVANSI PEMBUBUHAN SIDIK JARI OLEH PENGHADAP ATAS AKTA NOTARIS SESUAI UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN NOTARIS DAN AKIBAT HUKUMNYA. Masters thesis, Fakultas Hukum UNISSULA.

[img]
Preview
Text
COVER_1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK_1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI_1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
BAB I_1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB II_1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB III_1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB IV_1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA_1.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Profesi Notaris adalah profesi yang sangat penting bagi sistem hukum khususnya di Indonesia, dari segi hubungan bisnis, perbankan, pertanahan dan lain sebagainya semua membutuhkan jasa Notaris. Profesi Notaris ini di harapkan dapat memberikan kepastian hukum bagi masyarakat terutama pada alat bukti yang menentukan dengan jelas hak dan kewajiban, sebab alat bukti otentik memiliki kekuatan hukum yang terkuat dan terpenuh dalam hukum nasional serta mempunyai peranan yang sangat penting di kehidupan masyarakat. Kebutuhan akan pembuktian tertulis berupa akta otentik semakin meningkat, sejalan dengan berkembangnya tuntutan akan kepastian hukum yang merupakan salah satu prinsip hukum di Indonesia. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris, di dalam salah satu pasalnya memberikan kewajiban terhadap Notaris untuk melekatkan sidik jari pada minuta akta. Hal ini akan menimbulkan akibat hukum apabila tidak dilaksanakannya ketentuan Pasal tersebut. Selain itu karena suatu kewajiban, apabila dalam pelaksanaannya terjadi pelanggaran akan menimbulkan sanksi yang harus diterima oleh Notaris. Dalam penelitian ini penulis hendak mencapai beberapa tujuan, antara lain dapat mengetahui akibat hukum jika sidik jari penghadap tidak diletakkan pada minuta akta. Dapat mengetahui sejauh mana kewajiban ini dilaksanakan oleh Notaris. Dan, mengetahui sanksi yang akan diputuskan terhadap Notaris yang tidak melaksanakan kewajiban ini, baik secara teori dan praktik di lapangan. Penelitian ini menggunakan metode Yuridis Normatif. Sehingga penelitian hukum normatif diartikan sebagai suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip hukum maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang di hadapi. Dalam jabatannya seorang Notaris harus memegang teguh prinsip kehati-hatian, oleh sebab itu pertanggung jawaban Notaris terhadap akta yang dibuatnya adalah seumur hidup. Dalam pelaksanaan Pasal 16 ayat (1) huruf c UUJN-P, tentang pembubuhan sidik jari dalam lembaran/kertas tersendiri sebagai salah satu kewajiban dari Notaris. Walaupun dikatakan suatu kewajiban, pelaksanaan pasal sebagaimana tersebut tentang pembubuhan sidik jari tidak dapat berjalan dengan baik, dikarenakan banyak kendala, diantaranya kekurang jelasan dalam peraturan pelaksanaannya, sehingga dapat menimbulkan multi tafsir. Selain itu, sanksi yang diberikan apabila terjadi pelanggaran terhadap tidak dilaksanakannya, ketentuan sebagaimana pasal tersebut diatas tidak ada dasar hukum yang kuat yang dapat memberikan efek perubahan terhadap Notaris, guna wajib melaksanakannya ketentuan pasal 16 ayat (1) huruf c UUJN-P. Kata kunci: Sidik Jari, Notaris, Kewajiban

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Pascasarjana > Magister Kenotariatan
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 19 Oct 2016 02:47
Last Modified: 19 Oct 2016 02:47
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/5614

Actions (login required)

View Item View Item