Winarno, Winarno (2016) REKONSTRUKSI NORMA TATA TERTIB TARUNA SEBAGAI UPAYA MEMUTUS MATA RANTAI KEKERASAN/BULLYING GUNA MENGHAPUS PELANGGARAN HAM PADA PERGURUAN TINGGI PELAYARAN DI INDONESIA. Doctoral thesis, Fakultas Hukum UNISSULA.
|
Text
COVER.pdf Download (240kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (22kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (29kB) | Preview |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (98kB) |
||
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (186kB) |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (231kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (98kB) |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (153kB) |
||
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (22kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (22kB) | Preview |
Abstract
Permasalahan kekerasan dalam dunia pendidikan merupakan salah satu masalah yang cukup mendesak untuk memperoleh sorotan yang tajam, karena dalam beberapa kasus kekerasan berujung pada kematian, sehingga hal tersebut perlu diatasi dengan tepat, maka kemudian disusunlah penelitian dengan judul “Rekontruksi Norma Tata Tertib Taruna Sebagai Upaya Memutus Mata Rantai Kekerasan/Bullying Guna Menghapus Pelanggaran HAM Pada Perguruan Tinggi Pelayaran di Indonesia.” Penelitian ini akan menjawab permasalahan:1) pelaksanaan norma tata tertib taruna 2) kelemahan-kelemahan penerapan norma tata tertibtaruna sebagai upaya memutus mata rantai kekerasan yang mengarah pada pelanggaran HAM pada perguruan tinggi pelayaran di Indonesia. 3) rekonstruksi norma tata tertib taruna sebagai upaya memutus mata rantai kekerasan/bullying guna menghapus pelanggaran HAM pada perguruan tinggi pelayaran di Indonesia. Metode pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode yuridis sosiologis (socio legal research), dengan membahas permasalahan yang berkaitan erat dengan realitas sosial dan tingkah laku nyata dari manusia itu sendiri dalam hal ini komunitas taruna/mahasiswa perguruan tinggi pelayaran di Indonesia. Hasil penelitian menunjukakan bahwa pelaksanaan norma tata tertib masih belum berjalan secara efektif karena antara norma tata tertib dan pelaksanaan norma masih belum berjalan sebagaimana mestinya. Kelemahan-kelemahan dalam penerapan norma tata tertib taruna pada perguruan tinggi pelayaran di Indonesia adalah: 1) norma tata tertib taruna belum mengakomodir perlindungan HAM, 2) belum mencerminkan kemanfaatan hukum, 3) belum berorientasi pada kebahagiaan taruna,4) Ketegasan dalam penerapan norma tata tertib taruna dalam memutus mata rantai kekerasan hanya dilakukan secara setengah-setengah. Rekontruksi norma tata tertib taruna secara umum adalah:1) memperjelas pelanggaran yang ada agar tidak bermakna ganda dan menimbulkan salah penafsiran dalam memberlakukan sanksi, 2) pelanggaran yang bersifat non fisik juga harus disertakan secara jelas, hal ini karena bentuk kekerasan tidak hanya secara fisik saja, melainkan juga bersifat non fisik.3) dalam peraturan tata tertib juga harus disertakan mekanisme pemberian angka poin dan pelaksanaan hukuman harus memperhatikan keadaan fisik para taruna, 4) mengoptimalkan peran unit psikologi dalam menanamkan paradigma yang berorientasi pada penghormatan HAM. Kata Kunci: Rekontruksi, Norma tata tertib, Pelanggaran HAM
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 1 UNISSULA |
Date Deposited: | 14 Oct 2016 02:14 |
Last Modified: | 14 Oct 2016 02:14 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/5576 |
Actions (login required)
View Item |