FIRMANSAH, FITO (2025) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CACAT PADA PROSES PRODUKSI PERCETAKAN INNER BOX MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA-DMAIC (DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE, CONTROL) DAN FMEA (FAILURE MODEL EFFECT ANALYSIS) (Studi Kasus di PT. ARSINDO MULYA TAMA). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
![]() |
Text
Teknik Industri_31602100025_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (499kB) |
![]() |
Text
Teknik Industri_31602100025_fullpdf.pdf Download (3MB) |
Abstract
PT. Arsindo Mulya Tama, yang didirikan pada tahun 2015 di Cepiring, Kendal, Jawa Tengah, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang percetakan dan menyediakan produk umum, dengan fokus utama pada pembuatan kemasan dalam (inner box) berkualitas tinggi untuk berbagai merek di Indonesia. Demi menjaga kualitas produk yang dihasilkan, perusahaan perlu menerapkan pendekatan Six Sigma menggunakan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control), yang terdiri dari lima langkah sistematis. Penerapan metode ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan penyebab cacat serta menentukan langkah perbaikan yang paling tepat sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Selain itu, metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) digunakan untuk mengenali dan meminimalkan potensi kegagalan yang dapat menyebabkan cacat produk, berdasarkan perhitungan Risk Priority Number (RPN). Kombinasi kedua metode ini diharapkan mampu memberikan hasil yang lebih akurat, terukur, dan berkelanjutan dalam proses perbaikan. Sementara karakteristik penting kualitas (CTQ) diidentifikasi pada tahap Define. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari total 916.200 unit yang diproduksi, terdapat 27.678 unit cacat, dengan penyebab utama berupa sobekan kertas (35%), noda pada kertas (33%), dan kelebihan lem (32%). Nilai rata-rata Defects Per Million Opportunities (DPMO) sebesar 10.119,22 menghasilkan level sigma 3,83, sedangkan peta kendali p mengindikasikan proses produksi belum stabil. Setelah evaluasi selama 12 bulan, kapabilitas proses menunjukkan nilai Cp sebesar 0,236672 dan Cpk sebesar 1,0255. Meskipun variasi dalam proses produksi masih ditemukan, perusahaan telah menunjukkan kemampuannya untuk memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan, dilakukan analisis fishbone yang menunjukkan bahwa penyebab cacat berasal dari faktor manusia, material, mesin, metode, dan lingkungan. Faktor manusia menjadi penyumbang terbesar dengan nilai RPN tertinggi sebesar 294, disebabkan oleh rendahnya pemahaman dan keterampilan operator dalam mengoperasikan mesin. Oleh karena itu, dirancang rencana tindakan perbaikan menggunakan pendekatan 5W+1H sebagai upaya mendukung peningkatan kualitas produk secara berkelanjutan. Kata kunci : DMAIC, FMEA, Pengendalian Kualitas
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Fakultas Teknologi Industri Fakultas Teknologi Industri > Teknik Industri |
Depositing User: | Pustakawan 4 UNISSULA |
Date Deposited: | 08 Jul 2025 06:17 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/40899 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |