LUBIS, IRPAN HUSEIN (2024) REKONSTRUKSI HAK JAWAB, HAK TOLAK DAN HAK KOREKSI SEBAGAI WUJUD PERLINDUNGAN DAN KEADILAN HUKUM DALAM PERSPEKTIF KEMERDEKAAN PERS. Doctoral thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Text
Program Doktor Ilmu Hukum_10302100029_fullpdf.pdf Download (2MB) |
|
Text
Program Doktor Ilmu Hukum_10302100029_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mengkaji dan menganalisis: (1) Untuk menganalisis dan menemukan regulasi perlindungan pers belum berbasis nilai KEADILAN HUKUM; (2) Untuk menganalisis dan menemukan kelemahan regulasi perlindungan pers pada saat ini; (3) Untuk menganalisis dan menemukan rekonstruksi regulasi perlindungan pers berbasis nilai keadilan hukum. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan pendekatan yuridis sosiologis, bersifat deskriptif analisis, dengan menggunakan data primer dan data sekunder, dengan menggunakan Grand Theory (Teori Utama): Teori Keadilan Pancasila; Middle Theory (Teori Tengah): Teori Sistem Hukum; Applied Theory (Teori Terapan): Teori keadilan hukum dan Teori Perlindungan Hukum. Temuan penelitian: (1) regulasi perlindungan pers belum berbasis nilai keadilan hukum Saat Ini Belum Berbasis Nilai Keadilan, sehubungan bunyi asas keseimbangan dari Pasal 3 Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum belum memberikan keseimbangan antara yang menyampaikan pendapat dan yang menerima penyampaian pendapat. (2) kelemahan regulasi perlindungan pers pada saat ini, adalah memberikan kebebasan kepada pihak yang menerima penyampaian pendapat untuk menemui, membiarkan dan menolak melakukan musyawarah dengan pihak yang menyampaikan pendapat, sehingga kelima asas yang diatur pada Pasal 3 Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum, tidak terpenuhi bahkan diabaikan. (3) rekonstruksi regulasi perlindungan pers berbasis nilai keadilan hukum, adalah dengan merekonstruksi nilai dan norma dari Pasal 3 Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum, yaitu merekonstruksi nilai-nilai kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum dengan nilai-nilai yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkadung dalam Pancasila, sehingga asas keseimbangan yang diatur pada Pasal 3 mencerminkan asas keseimbangan yang bersumber dari nilai- nilai Pancasila. Implikasi teoritis: Asas keseimbangan dalam kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka umum tidak diartikan bahwa pihak yang menyampaikan pendapat merdeka untuk melakukan perbuatan apapun dan pihak yang dituju oleh pihak yang menyampaikan pendapat merdeka untuk menerima, menghindar bahkan meninggal pihak yang menyampaikan pendapat. Implikasi Praktis: a. Peserta penyampaian pendapat di muka umum merdeka untuk menyampaikan pendapatnya kepada yang dituju, dan berkewajiban untuk memelihara dan mengjormati hak asasi manusia. b. Penerima peserta penyampaian pendapat, berkewajiban untuk menerima peserta penyampaian pendapat di muka umum, dan berhak untuk mendapat pengamanan secara proposional dan professional dari Negara. c. Negara berhak melakukan tindakan hukum jika kemerdekaan penyampaian pendapat di muka umum melanggar hak asasi manusia, dan berkewajiban untuk melakukan pengamanan secara proposional dan professional. Penelitian ini menekankan perlunya kerangka hukum yang menyeimbangkan kebebasan berpendapat dengan nilai-nilai Pancasila, guna memastikan keadilan hukum dan perlindungan hak asasi manusia. Kata Kunci: Rekonstruksi, Regulasi, Kemerdekaan, Pers
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Pascasarjana Pascasarjana > Program Doktor Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 4 UNISSULA |
Date Deposited: | 30 Jan 2025 07:22 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/37347 |
Actions (login required)
View Item |