HUBUNGAN PENGUASAAN ILMU TAJWID DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SANTRI DI PESANTREN PUTRI AS-SA’ADAH SEMARANG

KUMALA, MAR’ATUL (2024) HUBUNGAN PENGUASAAN ILMU TAJWID DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SANTRI DI PESANTREN PUTRI AS-SA’ADAH SEMARANG. Masters thesis, UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG.

[img] Text
Magister Pendidikan Agama Islam_21502200023_fullpdf.pdf

Download (4MB)
[img] Text
Magister Pendidikan Agama Islam_21502200023_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (144kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penguasaan ilmu tajwid dengan kemampuan membaca Al-Qur’an santri di pesantren putri As-Sa’adah, Semarang. Penelitian ini terdiri dari tiga rumusan masalah yaitu bagaimana penguasaan ilmu tajwid santri, bagaimana kemampuan membaca Al-Qur’an santri putri serta bagaimana hubungan penguasaan ilmu tajwid santri dengan kemampuan membaca Al-Qur’an santri di pesantren putri As-Sa’adah Semarang. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif expost facto yaitu penelitian yang bertujuan untuk meneliti apa yang telah terjadi menggunakan analisis statistik dengan cara mengkorelasikan antara variabel X (penguasaan ilmu tajwid) dengan variabel Y (kemampuan membaca Al-Qur’an santri putri). Teknik pengumpulan data menggunakan tes pilihan ganda sebagai sumber data primer, observasi dan dokumentasi sebagai sumber data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji validitas dan reliabilitas, uji hipotesis menggunakan rumus uji korelasi Pearson product moment dan dilanjutkan dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan penguasaan ilmu tajwid dengan kemampuan membaca Al-Qur’an santri putri memiliki hubungan yang bersifat positif serta dalam kategori kuat. Dalam pengembangan ilmu, studi ini menghasilkan temuan, antara lain; membaca Al-Qur’an sesuai dengan kaidah ilmu tajwid dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an. Hal ini terbukti dengan hasil penelitian yang menunjukkan hubungan yang kuat pada setiap variabel. Penelitian ini juga mengukuhkan pendapat Sayidina ‘Alī bin Abī Ṭālib dan Imam al-Gazālī. Imam al-Gazālī berpendapat bahwa membaca Al-Qur’an mempunyai etika lahir dan batin. Salah satu etika lahir adalah membacanya dengan tartil. Penjelasan tartil menurut Sayidina ‘Alī bin Abī Ṭālib yaitu membaguskan pengucapan huruf serta mengetahui tempat-tempat wakaf. Kesimpulan terpadu menunjukkan bahwa membaca Al-Qur’an bernilai sangat tinggi dibanding membaca bacaan-bacaan lain. Untuk dapat memahami makna Al-Qur’an juga disunahkan untuk tartil, karena dengan tartil lebih dekat kepada kemuliaan dan penghormatan kepada Al-Qur’an serta lebih berpengaruh bagi hati daripada membacanya dengan cepat dan tergesa-gesa. Setiap orang yang berusaha meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an supaya menjadi lebih baik dengan belajar ilmu tajwid. Hasil studi ini menunjukkan kebenaran koherensi karena masing-masing variabel saling topang sehingga membentuk hubungan yang kuat. Kata kunci: penguasaan ilmu tajwid, kemampuan membaca Al-Qur’an.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Pascasarjana
Pascasarjana > Magister Pendidikan Islam
Depositing User: Pustakawan 3 UNISSULA
Date Deposited: 12 Dec 2024 03:04
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/36706

Actions (login required)

View Item View Item