PERAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PERJANJIAN PERKAWINAN SETELAH ADANYA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 69/PUU-Xlll/2015 TAHUN 2015

IZZA, KARELINA FATIMATUN (2024) PERAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PERJANJIAN PERKAWINAN SETELAH ADANYA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 69/PUU-Xlll/2015 TAHUN 2015. Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
Magister Kenotariatan_21302200045_fullpdf.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Magister Kenotariatan_21302200045_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (952kB)

Abstract

Permasalahan dalam perkawinan tentunya mengakibatkan akibat hukum yang sangat sistematis terutama masalah hak dan kewajiban suami maupun istri, status hukum suami istri, harta kekayaan keluarga, dan anak yang dilahirkan dalam perkawinan, dan harta dari suami istri yang tidak tiatur secara jelas dikawatirkan akan menimbulkan percampuran harta bawaan masing-masing dan mengakibatkan permaslahan diantara kedua belah pihak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi Perjanjian Perkawinan sebelum dan setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 69/PUU-Xlll/2015 serta untuk mengetahui Peran Notaris terkait pembuatan akta Perjanjian Perkawinan pasca putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 69/PUU-Xlll/2015. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode pendekatan yuridis Sosiologis yaitu penelitian yang memfokuskan pada aspek ilmu hukum dan menghubungkan kaidah-kaidah hukum yang berlaku dalam masyarakat. Metode pendekatan ini dipakai karena berfokus pada Perundang-Undangan yang sudah ada dan berkaitan dengan praktek dilapangan. Dari hasil analisis dan pembahasan mengenai peran Notaris dalam pembuatan Akta Perjanjian Perkawinan setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 69/PUU-Xlll/2015 maka dapat disimpulkan bahwa sebelum adanya putusan Mahkamah Konstitusi perjanjian perkawinan hanya dapat diadakan sebelum perkawinan dilangsungkan, sedangkan setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi perjanjian perkawinan dapat diadakan sebelum dan selama perkawinan dilangsungkan dan Notaris masih memiliki wewenang dalam pembuatan akta perjanjian perkawinan mekanisme yang dipakai adalah dengan menuliskan kehendak-kehendak dari penghadap suami istri dengan menerapkan Pasal 1338 KUHPerdata tentang kebebasan pembuatan kontrak dan Pasal 1320 KUHPerdata tentang syarat sah perjanjian. Kata Kunci: Peran Notaris, Akta Perjanjian Perkawinan, Putusan MK

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Pascasarjana
Pascasarjana > Magister Kenotariatan
Depositing User: Pustakawan 5 UNISSULA
Date Deposited: 07 Aug 2024 07:03
Last Modified: 07 Aug 2024 07:03
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/35287

Actions (login required)

View Item View Item