Wardani, Intan Kusuma (2024) PENERAPAN GANTI KERUGIAN DALAM PENYELESAIAN PERKARA TINDAK PIDANA PENIPUAN DAN PENGGELAPAN MELALUI RESTORATIVE JUSTICE (Studi Kasus di Polrestabes Semarang). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
|
Text
Ilmu Hukum_30302000158_fullpdf.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text
Ilmu Hukum_30302000158_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (184kB) |
Abstract
Tindak pidana penipuan dan penggelapan merupakan dua jenis kejahatan yang tidak jarang terjadi pada masyarakat. Ke 2 (dua) tindakan tersebut merugikan korban secara finansial, emosional, serta social. Penanganan kasus-kasus tindak pidana seperti ini dilakukan melalui sistem peradilan pidana yang serius di eksekusi terhadap pelaku. Tetapi, pendekatan ini acapkali tidak menyampaikan kepuasan atau pemulihan yang memadai pada korban, dan kadang-kadang bahkan memperburuk pertarungan antara pelaku serta korban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai penerapan ganti kerugian, kendala, dan solusi dalam penyelesaian tindak pidana penipuan dan penggelapan melalui pendekatan restorative justice. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis yaitu pendekatan yang memaparkan suatu pernyataan yang ada di lapangan berdasarkan norma-norma atau peraturan yang mengikat. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Pengumpulan data melalui tahapan wawancara dan dokumentasi yang kemudian data-data tersebut dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan ganti kerugian dalam penyelesaian perkara tindak pidana penipuan dan penggelapan melalui restorative justive di Polrestabes Semarang yaitu apabila ada kesepakatan kedua belah pihak untuk diselesaikan melalui restorative justice dan pelaku setuju untuk mengganti kerugian sesuai dengan nominal yang disepakati. Kendala yang dihadapi oleh penyidik Polrestabes Semarang yaitu kurangnya koordinasi antar aparat penegak hukum, korban tidak ingin memaafkan pihak pelaku, sulitnya mencari pelaku yang berhasil melarikan diri, kesulitan untuk mencari saksi, serta pandangan atau stigma dari masyarakat sehingga memperlambat proses penyelesaian perkara yang ditangani. Sedangkan solusi yang dilakukan oleh penyidik Polrestabes Semarang yaitu memberikan pengertian kepada korban dan pelaku dengan tetap menjaga hak-hak para pihak agar tercapainya kata sepakat dengan menggunakan perdamaian berdasarkan pada nilai-nilai keadilan, kebersamaan, kekeluargaan, musyawarah, serta nilai-nilai moral lainnya. Kata kunci: penipuan, penggelapan, restorative justice
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 5 UNISSULA |
Date Deposited: | 13 May 2024 07:38 |
Last Modified: | 13 May 2024 07:38 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/33713 |
Actions (login required)
View Item |