Wahyuntara, Jaka Kusnanta (2023) PERAN ODONTOLOGI FORENSIK DALAM MENGIDENTIFIKASI IDENTITAS KORBAN PEMBUNUHAN (Studi Kasus: RS. Bhayangkara Semarang). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Text
pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (117kB) |
|
Text
30301900513_fullpdf.pdf Download (1MB) |
Abstract
. Korban pembunuhan seringkali sulit dikenali identitasnya, untuk mengungkap identitas korban salah satunya dengan Odontologi. Odontologi Forensik merupakan cabang ilmu Forensik yang menggunakan keterampilan dokter gigi untuk mengidentifikasi korban bencana massal, kekerasan seksual dan korban pembunuhan, Proses identifikasi menjadi penting bukan hanya untuk menganalisis penyebab suatu kematian, namun juga upaya untuk memberikan ketenangan psikologis pada keluarga dengan adanya kepastian identitas korban pembunuhan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah empiris. Pendekatan penelitian yang digunakan untuk menggambarkan kondisi yang dilihat di lapangan secara apa adanya. Pendekatan empiris juga akan memberikan kerangka pembuktian atau pengujian untuk memastikan suatu kebenaran. Gigi merupakan anggota tubuh yang memiliki tingkat individualitas yang tinggi sehingga tidak ada kesamaan gigi antar individu, bersifat tahan terhadap pengaruh kerusakan, dan pertumbuhannya tidak dipengaruhi oleh nutrisi dan sosio ekonomi sehingga menujukkan variasi yang lebih sedikit. Proses identifikasi korban melalui proses Odontologi dilakukan dengan membandingkan data postmortem dengan data antemortem, lalu data tersebut dicocokan dengan keterangan keluarga korban. Dokter odontologi forensik mempunyai peranan untuk menangani kasus tindak pidana pembunuhan dalam mengungkap bukti-bukti pada gigi dari manusia serta memberikan gambaran bagi hakim mengenai hubungan kausalitas antara korban dan pelaku kejahatan dengan mengetahui laporan dalam visum et repertum. Identifikasi dengan sarana gigi dapat dilakukan dengan cara membandingkan data gigi posmortem dengan data gigi antemortem atau merekontruksi data gigi postmortem saja. Cara membandingkan data postmortem dan antemortem dapat memberi hasil identifikasi sampai pada tingkat individual, sedangkan cara rekonstruksi data postmortem saja hanya sampai pada tingkat perkiraan identitas Kata Kunci: Odontologi Forensik, Tindak Pidana Pembunuhan,
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 1 UNISSULA |
Date Deposited: | 03 Aug 2023 01:38 |
Last Modified: | 03 Aug 2023 01:38 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/30252 |
Actions (login required)
View Item |