Hani, Asih (2015) Peranan Korban (Victim Precipitation) Dalam Tindak Pidana Penganiayaan (Studi Aspek-Aspek Peranan Korban yang Dipertimbangkan oleh Jaksa dalam Tuntutan Pidana di Kejaksaan Negeri Pemalang). Masters thesis, Fakultas Hukum Unissula.
|
Text
cover.pdf Download (151kB) | Preview |
|
|
Text
abstrak.pdf Download (161kB) | Preview |
|
|
Text
daftar isi.pdf Download (155kB) | Preview |
|
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (164kB) | Preview |
Abstract
Bahwa didalam kerangka tujuan ilmu Viktimologi yang dikemukakan oleh Zvonomir-Paul Separovic salah satunya adalah menjelaskan sebab-sebab terjadinya pengorbanan (tindak pidana yang menimbulkan korban) meliputi penjelasan tentang terjadinya tindak pidana dalam perspektif viktimologi, dalam penjelasan ini ditekankan pada peranan korban dalam terjadinya suatu tindak pidana termasuk didalamnya Victim Precipitation (V-P). Peranan korban adalah konsep yang digunakan untuk mendefinisikan situasi di mana inisiatif untuk menjadi korban dimulai dari proses terjadinya korban itu sendiri. Dalam terjadinya tindak pidana penganiayaan, adapun peranan korban dalam tindak pidana penganiayaan adalah ketika tindakan-tindakan dari korban diartikan oleh pelaku kejahatan sebagai pemicu atau yang memancing kemarahan tersangka untuk melakukan tindak pidana penganiayaan. Tindak pidana ini timbul kebanyakan terjadi karena emosi dan mempunyai latar belakang masalah sebelumnya dengan korban. Antara pelaku tindak pidana penganiayaan dan korban pada awalnya sering kali terjadi pertengkaran atau cek cok mulut, kemudian muncul peristiwa penganiayaan tersebut, sehingga jika kita memperhatikan tentang alasan-alasan terjadinya suatu tindak pidana penganiayaan, peranan korban terhadap tindak pidana ini sangat berkaitan erat. Mengkaji peranan korban dalam tindak pidana penganiayaan bukanlah tanpa kontroversi. Kontroversi meletus mengenai apakah menerapkan konsep peranan korban dalam tindak pidana penganiayaan adalah upaya yang terselubung untuk menyalahkan korban dari proses terjadinya korban. Selain itu, studi yang telah menggali peranan korban dalam tindak pidana penganiayaan telah dikritik karena hanya dengan mengandalkan metodologi yang sangat sedikit. Ilmu viktimology telah mengkaji secara luas mengenai bagaimana peranan korban khususnya dalam tindak pidana penganiayaan memiliki andil dalam terjadinya kejahatan penganiayaan. Berdasarkan penelitian tentang aspek-aspek peranan korban dalam mempertimbangkan berat ringannya tuntutan yang diberikan kepada pelaku tindak pidana penganiayaan di Kejaksaan Negeri Pemalang, bahwa korban juga memiliki peranan terhadap terjadinya tindak pidana penganiayaan, baik itu korban yang bersikap aktif, pasif, provokatif, secara sadar maupun tidak sadar. Penelitian ini dilakukan 1. Tujuan penelitian ini adalah untuk pengembangan ilmu hukum khususnya dari aspek viktimologi, 2. Metode Pendekatan yang digunakan adalah yuridis sosiologis dan bersifat deskriptif untuk menggambarkan secara rinci mengenai peranan korban yang dipertimbangkan oleh Jaksa pada Kejaksaan Negeri Pemalang dalam tuntutannya. Hal ini perlu mendapat perhatian bagi kita semua bahwa tidak bisa dipungkiri meskipun masih berstatus sebagai korban penganiayaan, pada kenyataannya dapat memiliki peran dalam terjadinya tindak pidana penganiayaan. Dan merupakan suatu hal yang obyektif bagi penegak hukum khususnya bagi Jaksa dalam mempertimbangkan berat ringannya tuntutan dengan memperhatikan sisi peranan korban dalam memberikan tuntutan yang memiliki kepastian hukum, kemanfaatan hukum dan keadilan. Kata kunci : Peranan korban, penganiayaan dan Kejaksaan Negeri Pemalang.
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Subjects: | K Law > K Law (General) |
| Divisions: | Fakultas Hukum Pascasarjana > Magister Ilmu Hukum |
| Depositing User: | Pustakawan Reviewer UNISSULA |
| Date Deposited: | 09 Feb 2016 01:25 |
| Last Modified: | 09 Feb 2016 01:25 |
| URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/2855 |
Actions (login required)
 |
View Item |
