NASIRUDIN, HIMAM (2023) KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK (TELAAH LEGASI KONSEP BIRRUL WALIDAIN KH AHMAD BAIDLOWI SYAMSURI GROBOGAN). Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
Magister Pendidikan Agama Islam_21502000023_fullpdf.pdf Download (1MB) |
|
Text
Magister Pendidikan Agama Islam_21502000023_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (500kB) |
Abstract
Pendidikan merupakan usaha dalam mengembangkan kepribadian dan kemampuan serta dapat memanusiakan manusia secara baik. Dalam perkembangan manusia, dari keadaan dalam kandungan, kemudian lahir ke dunia, dan akhirnya menjadi dewasa sebenarnya mengajarkan betapa proses senantiasa mengiring kehidupan manusia. Begitu juga dengan keadaan sedari bayi yang hanya bisa tidur diranjang mungil, kemudian tengkurap lantas merangkak dan akhirnya mampu berjalan dan berlari (Fakhrudin, 2012: 83). Pendidikan sangat penting, terlebih dalam kehidupan manusia saat ini yang sangat berkembang pesat, Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak yang harus terpenuhi, Tanpa pendidikan sangat mustahil manusia dapat hidup dan berkembang sejalan dengan perubahan zaman. Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki ciri khas tersendiri. Lembaga pesantren ini merupakan lembaga pendidikan Islam tertua dalam sejarah Indonesia dan berperan penting dalam pembangunan berkelanjutan pendidikan di tanah air. KH. Abdurrahman Wahid, secara teknis mendefinisikan pesantren sebagai tempat tinggal santri. Pesantren sebagai wadah pendidikan berperan penting dalam membentuk karakter siswa. KH Ahmad Baidlowi Syamsuri merupakan pribadi santun, berwawasan luas dan berilmu. Karakter KH Ahmad Baidlowi Syamsuri yang mengedepankan birul walidain dalam kehidupannya tidak lepas dari lingkungan KH Ahmad Baidlowi Syamsuri semenjak kecil. Warisan yang ditinggalkan oleh KH Baidlowi adalah Madrasah Muhadhoroh pondok pesantren Sirojut Tholibin. Warisan beliau yang lain adalah pembelajaran yang menunjukkan sikap birrul walidain beliau kepada KH Umar yang merupakan guru beliau. Warisan tersebut berupa kitab Ad Dhurur Muhtar yang menceritakan keteladanan KH Umar abdul manan, dan kitab Jauhar Al Hisan yang menulis rangkuman Khutbah dari KH Umar. Selain kedua kitab tersebut, banyak peninggalan beliau yang berupa Mauidhoh dalam beberapa pengajian yang disampaukan dalam pengajian umum ataupun waktu mengajar dengan para santri. Dari semua kisah KH Ahmad Baidhowi Samsuri dengan KH Ahmad Umar Abdul Manan dapat dipetik hikmah berupa, hubungan antara guru dengan murid bukan hanya hubungan antara pengajar dan yang diajar, akan tetapi hubungan antara orang tua yang harus menyayangi putranya, dan hubungan putra yang mengikuti perintah orang tuanya. Hubungan yang dilandasi kepentingan mengharap Ilmu manfaat lebih baik dari pada landasan agar mendapat ijazah. Tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat mengetahui kondisi social yang membentuk pribadi Kiai Baidlowi, dan legasi yang ditinggalkan Kiai Baidlowi. Dengan gambaran social dan legasi dari kiai Baidlowi, diharapkan kondisi pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik terutama dalam hubungan antara Guru dan Siswa. Kata kunci: pendidikan Akhlak, Birul Walidain, Kiai Haji Baidlowi, Pondok Pesantren
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Divisions: | Pascasarjana Pascasarjana > Magister Pendidikan Islam |
Depositing User: | Pustakawan 4 UNISSULA |
Date Deposited: | 11 May 2023 03:12 |
Last Modified: | 11 May 2023 03:12 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/28263 |
Actions (login required)
View Item |