KUSUMA, REZA OLIVIA WINDA (2022) PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS TERHADAP HUTANG PIUTANG YANG DIBUATKAN DENGAN AKTA PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI DAN KUASA JUAL ATAS SERTIFIKAT JAMINAN HUTANG (Studi Putusan Nomor : 63/Pid.b/2020/Pn.Smn.2021). Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung.
Text
21302000065_fullpdf.pdf Download (2MB) |
|
Text
publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (245kB) |
Abstract
Peranan akta Notaris sebagai alat bukti dalam peristiwa-peristiwa hukum dan atau perbuatan-perbuatan hukum dalam kehidupan masyarakat sehari-hari maka setiap Akta Notaris haruslah dibuat secara cermat dan teliti sesuai dengan hukum, kebenaran dan keadilan berdasarkan itikad baik dan penuh rasa tanggung jawab. Selain itu dalam melakukan tugasnya para Notaris harus selalu berpegang teguh serta menjunjung tinggi martabat profesinya sebagai jabatan kepercayaan dan terhormat, sebagai Pejabat Umum yang terpercaya yang aktaaktanya harus menjadi alat bukti yang kuat dan sempurna apabila menjadi sengketa hukum di Pengadilan. Penelitian ini memiliki tujuan menganalisis akta pengakuan hutang yang berdasarkan perjanjian pengikatan jual beli dan kuasa jual dibatalkan hukum oleh hakim. Dan menganalisis kedudukan kasus dan kedudukan perkara dan putusan hakim terkait perjanjian pengikatan jual beli dan kuasa jual atas Putusan Nomor : 63/pid.b/2020/pn.smn.2021. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif (legal research). Pendekatan yuridis normatif menekankan pada penelitian inventarisasi hukum positif, penelitian terhadap asas-asas hukum dan penelitian hukum untuk menemukan hukum serta perbandingan hukum. Pendekatan yuridis adalah suatu pendekatan yang mengacu pada hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sedangkan pendekatan normatif adalah pendekatan yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder terhadap azas-azas hukum serta studi kasus yang dengan kata lain sering disebut sebagai penelitian hukum kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan akta otentik itu mengenal adanya komparisi dan Premis. premis itu mempunyai arti perbuatan hokum yang lalu yang terkait dengan perbutan hokum sekarang. Jika seseorang telah tanda tangan jual beli maka hak seseorang beralih saat ditanda tangani akta dihadapan pejabat yang berwenang. Di akta ini. Hak tanggungan dalam perikatan adalah hak yang memberikan kepada pihak pemegang hak tanggungan hak-hak untuk memegang hak jaminan jika itu terjadi wanprestasi maka pemegang hak tanggungan bisa mengajukan sita jaminan sesuai Undang-Undang. Perjanjian sesuai pasal 1320 yaitu perjanjian hokum yang dibuat diantara kedua pihak yang isinya adalah hak dan kewajiban masingmasing. Syarat–syarat perjanjian yaitu syarat subyektif dan syarat obyektif. Kedudukan kasus dan kedudukan perkara dan putusan hakim terkait perjanjian pengikatan jual beli dan kuasa jual atas yaitu hasil persidangan identitas Terdakwa telah diteliti secara seksama oleh Majelis Hakim, identitas tersebut telah dibenarkan pula oleh saksi-saksi maupun oleh Terdakwa sebagai identitasnya yakni Tri Agus Heryono, S.H. bin Ruyono Sumowidigd, Hal tersebut diatas Hakim berpendapat tidak terdapat error in persona dalam dakwaan Penuntut Umum, sehingga unsur«barang siapa» telah terpenuhi. Yang dimaksud dengan menguntungkan diri sendiri atau orang lain adalah si pembuat atau orang lain menikmati hasil perbuatannya baik secara langsung maupun tidak langsung. yang dimaksud secara melawan hukum adalah perbuatan tersebut dilakukan dengan cara yang bertentangan dengan hokum. Kata Kunci: Pertanggungjawaban, Notaris, Hutang Piutang, Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli dan Kuasa Jual Atas Sertifikat Jaminan Hutang
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Pascasarjana > Magister Kenotariatan |
Depositing User: | Pustakawan 1 UNISSULA |
Date Deposited: | 12 Jan 2023 04:08 |
Last Modified: | 12 Jan 2023 04:08 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/26437 |
Actions (login required)
View Item |