Ayuswari, Satriani Kurnia (2021) PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANAK PELAKU TINDAK PIDANA AKIBAT KECANDUAN PERMAINAN ELEKTRONIK (GAME ONLINE) MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Text
30301800349_fullpdf.pdf Download (1MB) |
|
Text
publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (145kB) |
Abstract
Penelitian dalam skripsi ini memiliki tujuan, yakni untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum terhadap anak pelaku tindak pidana akibat kecanduan permainan elektronik (game online) menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dan untuk mengetahui upaya rehabilitasi terhadap anak yang kecanduan permainan elektronik (game online). Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan penelitian hukum yuridis normatif. Penelitian hukum yuridis normatif adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk mengkaji penerapan kaidah-kaidah atau norma-norma dalam hukum positif. Penelitian hukum yuridis normatif menggunakan studi kasus normatif berupa produk hukum misalnya mengkaji undang-undang. Pokok kajian adalah hukum yang dikonsepkan sebagai norma atau kaidah yang berlaku dalam masyarakat dan menjadi acuan perilaku setiap orang. Sehingga penelitian hukum normatif berfokus pada inventarisasi hukum positif, asas-asas dan doktrin hukum, penemuan hukum dalam perkara in concreto, sistematik hukum, taraf sinkronisasi, perbandingan hukum dan sejarah hukum. Bentuk perlindungan khusus bagi anak yang berhadapan dengan hukum dilaksanakan melalui Perlakuan anak secara manusiawi sesuai dengan martabat dan hak anak; Penyediaan petugas pendamping khusus anak sejak dini; Penyediaan sarana dan prasana khusus; Penjatuhan sanksi yang tepat untuk kepentingan terbaik bagi anak; Pemantauan dan pencatatan terus menerus pada perkembangan anak yang berhadapan dengan hukum; Jaminan mempertahankan hubungan dengan orangtua/keluarga; Perlindungan dari pemberitaan identitas melalui media massa dan untuk menghindari labelisasi. Proses peradilan terhadap anak berhadapan dengan hukum ialah setiap anak yang menjalani pemeriksaan harus dipisahkan dari orang dewasa. Penyidik, penuntut umum dan hakim yang melakukan pemeriksaan harus aparat penegak hukum yang sudah memiliki sertifikat mengikuti pelatihan teknis peradilan pidana anak. Di setiap tahap pemeriksaan, penyidik, penuntut umum dan hakim tingkat pertama harus mengupaya diversi terhadap anak dan anak korban. Pemeriksaan yang dilakukan juga dengan suasana kekeluargaan. Anak yang berhadapan dengan hukum akibat kecanduan permainan elektronik (game online) mendapatkan rehabilitasi khusus untuk menjauhkan anak dari gadget, dengan berbagai program dan cara rehabilitasi. Rehabilitasi dimulai dengan pendekatan awal, pengungkapan masalah terhadap anak hingga pemecahan masalah anak. Diantaranya yakni dengan metode cognitive behavior therapy, motivational interview, dan terapi perilaku. Kata Kunci : Perlindungan Hukum; Anak; Permainan Elektronik (Game Online)
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 1 UNISSULA |
Date Deposited: | 20 Jul 2022 01:18 |
Last Modified: | 20 Jul 2022 01:18 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/24813 |
Actions (login required)
View Item |